Wednesday, 19 September 2007

TEKNIK PENULISAN ILMIAH

A. PENDAHULUAN
Kualitas suatu pendidikan tidak hanya dilihat dari bagaimana prestasi akademik yang dapat dicapai oleh masing-masing siswa, namun juga sangat ditentukan oleh kualitas para pengelola baik secara langsung maupun tidak terlibat dalam proses pendidikan dimaksud. Kondisi ini memperkuat bahwa pendidikan sebagai suatu jalinan sistem tidak dapat mengabaikan satu komponen yang terkait di dalamnya atau mendudukan posisi satu komponen lebih penting daripada komponen lainnya. Peran Kepala Sekolah sebagai pemimpin suatu lembaga pendidikan merupakan peran strategik di dalam mengoptimal-kan tujuan-tujuan yang ada di sekolah. Kepala sekolah bersama guru dituntut untuk mewujudkan iklim organisasi yang kondusif dengan dinamika perubahan yang dilakukan secara terus-menerus sesuai perubahan yang terjadi.
Sebagai seorang pemimpin, baik kepala sekolah maupun guru diharapkan memiliki pengetahuan luas dan keterampilan tinggi yang didasari IPTEK dan IMTAQ. Kemampuan yang tinggi baik dari aspek pengetahuan maupun keterampilan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa ada upaya dan keinginan yang kuat dari sumber daya manusianya. Setiap kegiatan yang dilakukan harus dipersiapkan secara matang dengan mempertimbangkan unsur-unsur rasionalitas, moralitas di samping unsur yang bersifat ilmiah.sehingga dapat mencerminkan suatu budaya hidup-kerja berkualitas. Budaya ini perlu dibangun di atas pondasi yang kokoh didasarkan atas kemampuan dan kemauan para pengelola untuk mengoptimalkan kesinergian dari jalinan sistem yang saling terkait.
Aktivitas di bidang penulisan ilmiah merupakan salah satu cerminan dari ke-mampuan para pengelola pendidikan untuk menuangkan suatu ide atau gagasan atau bahkan hasil kajian research yang dilakukannya. Aktivitas ini diarahkan guna mem-perbaiki dan mengembangkan situasi yang kondusif demi mewujudkan budaya kerja hidup berkualitas.. Karya tulis yang dihasilkan harus dapat dipertanggungjawabkan keaslian dan keilmiahannya sehingga berdampak pada eksistensi dari lembaga yang dipimpinnya.
Melalui pelatihan yang dilakukan oleh Kelompok Pengawas TK/SD Kecamatan Jatinegara, diupayakan untuk menjembatani persoalan penulisan ilmiah yang sering dihadapi para pengelola pendidikan khususnya Kepala Sekolah dan guru senior agar salah satu kriteria kualitas dapat terwujud melalui kemampuan ini.

B. PEMBAHASAN
1. Apa yang dimaksud Ilmiah?
Ilmiah dalam suatu tulisan yang dihasilkan berarti digunakan metode dan prinsip-prinsip science, yaitu sistematis dan eksak, atau menggunakan metode penelitian di mana suatu hipotesis yang dirumuskan setelah dikumpulkan data objektif secara sistematis, dites secara empiris. Science selalu empiris, yaitu didasarkan atas data yang diperoleh melalui observasi. Science bersifat sistematis dan mencoba melihat sejumlah observasi yang kompleks dalam hubungan yang logis. Science itu objektif, menjauhi aspek-aspek yang subyektif.
Karena itu, kegiatan ilmiah tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.
Science tidak bertanya apakah objek penelitian itu baik atau buruk.
Science atau ilmu pengetahuan sering dipandang sebagai akumulasi pengetahu-an yang sistematis. Science dapat dan harus memperluas pengetahuan. Akan tetapi haki-kat science yang utama adalah sebagai suatu metode pendekatan terhadap keseluruh-an dunia empiris, yakni dunia kenyataan yang dapat dikenal manusia melalui pe-ngalamannya.
Science tidak bertujuan untuk menemukan kebenaran mutlak. Bagi science, segala pengetahuan bersifat sementara atau tentatif yang dapat berubah bila ditemukan data baru misalnya jika ditemukannya dengan menggunakan alat-alat baru.. Science adalah suatu metode analisis dan mengemukakan penemuannya dengan hati-hati dalam bentuk “jika”, “maka”. Dengan science, teori memegang peranan yang penting. Teori merupakan hal yang pokok dan dasar bagi science.

2. Pengertian Tulisan Ilmiah
Tulisan ilmiah dapat didefinisikan sebagai suatu karya tulis hasil kegiatan ilmiah yang berupa artikel/hasil penelitian atau berupa makalah yang disajikan pada forum pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah yang tersaji dengan bahasa dan format yang lebih populer disebut sebagai tulisan ilmiah populer.
Tulisan ilmiah memiliki beberapa ciri khusus, yaitu:
a. Isi sajiannya berada pada kawasan ilmu
b. Penulisannya cermat, tepat, dan benar
c. Sistematika jelas, dan
d. Bersifat objektif (dengan fakta dan rasional)
Setiap tulisan ilmiah hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal yang menarik dari suatu kegiatan ilmiah (penelitian, pengembangan, dan evaluasi). Tulisan ilmiah sering juga disebut makalah. Makalah dapat menjadi artikel bila termuat di majalah ilmiah, atau bahan tulisan bagi siaran radio/TV, atau bahan tertulis dalam pertemuan ilmiah.
Penelitian merupakan suatu kegiatan pengkajian terhadap suatu permasalahan dengan menggunakan metode ilmiah. Hasilnya berupa pengetahuan ilmiah dari hal yang dipermasalahkan. Pengembangan merupakan kegiatan yang dapat berupa perancangan, perencanaan atau rekayasa yang dilakukan dengan berdasar metode berpikir ilmiah. Hasilnya berupa pengetahuan ilmiah atau teknologi yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Sedangkan evaluasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang diperoleh melalui tata cara tertentu berdasar pada metode berpikir ilmiah. Hasilnya adalah pengetahuan ilmiah yang digunakan untuk pengambilan kebijakan terhadap hal yang dipermasalahkan. Dengan demikian, kegiatan penelitian, pengembangan, dan evaluasi merupakan kegiatan ilmiah yang akan ditulis dalam bentuk dan format penulisan ilmiah mulai dari buku, artikel, dan gagasan yang ditulis melalui media massa.

Kriteria kebenaran ilmu ada tiga, yaitu:

a. Koherensi
Suatu pernyataan dianggap benar, bila pernyataan itu bersifat koherensi dan konsisten dengan pernyataan sebelumnya. Dan dianggap benar menurut logika deduktif dengan menggunakan sarana matematika sebagai alat pembuktiannya.
b. Korespondensi
Suatu pernyataan dianggap benar, jika pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan ) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut menurut logika induktif dan menggunakan statistik sebagai sasarannya.
c. Pragmatis
Pernyataan dianggap benar, bila diukur dengan kriteria apakah pernyataan itu bersifat fungsional (berguna/efektif) bagi kehidupan praktis. Atau suatu pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Dalam cara berpikir/menalar untuk memecahkan suatu permasalahan, terdapat dua cara yaitu:
a. Berpikir deduktif (dari fakta umum ke khusus)
b. Berpikir induktif (dari fakta yang khusus kemudian diteliti dan akhirnya ditemui pemecahan persoalan yang bersifat umum). Ruang lingkup awalnya adalah khas dan terbatas.

3. Kerangka Isi Tulisan Ilmiah
Kerja penelitian, pengembangan dan evaluasi memerlukan pelaporan hasil. Kerangka isi dan format laporan hasil umumnya terdiri dari:
a. Bagian Pendahuluan terdiri dari halaman judul, lembaran persetujuan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan lampiran, serta abstrak atau ringkasan.
b. Bagian Isi umumnya terdiri dari:
I. Permasalahan atau Pendahuluan
II. Kajian Teori atau Pembahasan Kepustakaan
III. Metodologi atau Uraian Metode dan Prosedur Pengkajian
IV. Hasil-hasil dan Diskusi Hasil Kajian, serta
V. Kesimpulan dan Saran-saran.
c. Bagian Penunjang umumnya terdiri dari sajian daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan untuk menunjang isi laporan
Bentuk sajian tulisan ilmiah dapat berbeda-beda. Majalah ilmiah dan pertemuan ilmiah mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi. Sedangkan media masa seperti koran dan naskah berita, tulisan ilmiahnya menggunakan bahasa yang lebih populer.
Isi tulisan laporan hasil kegiatan penelitian, pengembangan dan evaluasi yang dipersyaratkan oleh suatu jurnal ilmiah adalah:
a. Bagian Pendahuluan terdiri dari judul, abstrak dalam bahasa Indonesia dan Inggris
b. Bagian Isi terdiri dari Permasalahan, Uraian teori dan hal yang dipermasalahkan, Uraian fakta dari hal yang dipermasalahkan, Diskusi, Kesimpulan/Saran
c. Bagian Penunjang tediri dari daftar pustaka dan data dari penulis.

4. Pengertian Tulisan Ilmiah Populer
Pengetahuan ilmiah dapat disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca dan dipahami. Tulisan semacam itu umum disebut sebagai tulisan ilmiah populer.
Meskipun disajikan dengan gaya bahasa dan sajian yang tidak terlalu formal, namun fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berpikir keilmuan. Pada umumnya tulisan ilmiah populer lebih banyak menyajikan pandangan, gagasan, komentar atau ulasan terhadap sesuatu permasalahan tertentu.

5. Kerangka Isi Tulisan Ilmiah Populer
Tulisan ilmiah populer umumnya tersaji dalam kerangka isi yang lebih bebas. Tidak ada kerangka isi yang baku seperti hasilpenelitian. Tujuannya adalah menarik bagi para pembaca dan mudah dipahami. Dengan demikian, dalam tulisan ilmiah populer harus jelas untuk konsumsi siap tulisan itu dibuat. Kondisi pembaca sangat menentukan gaya bahasa dan kerangka isi penyajian.
Kerangka isi tulisan ilmiah populer terdiri dari 3 bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Pada pendahuluan sering dipaparkan hal-hal yang menarik, atau mengejutkan. Pada bagian isi bahasan ada yangdimulai dengan memaparkan hal-hal umum untuk kemudian menuju pada kesimpulan yang spesifik. Atau sebaliknya. Ada juga yang mengungkapkan tesis, kemudian membenturkannya dengan antitesis untuk sampai pada satu sintesa. Ada pula yang membahas permasalahan dengan upaya untuk menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, kapan, dan dimana serta bagaimana.

C. PENUTUP
Hasil kegiatan ilmiah dapat disajikan dalam bentuk tulisan ilmiah baik berupa artikel di majalah atau berupa makalah yang disajikan pada forum pertemuan ilmiah. Tulisan ilmiah yang tersaji dengan format yang lebih “populer” disebut sebagai tulisan ilmiah populer. Tulisan ilmiah populer merupakan tulisan ilmiah yang disajikan dengan menggunakan bahasa dan kerangka sajian isi yang lebih menarik serta mudah dipahami.
Berbagai cara penulisan dapat dilakukan untuk memaparkan hasil suatu kegiatan baik yang berupa penelitian, pengembangan maupun evaluasi. Teknik penulisannya dapat dilakukan dengan mengkaji siapa dan bagaimana pihak lain dapat memahami maksud dari tulisan yang disajikan. Tulisan ilmiah yang disajikan pada jurnal ilmiah memper-syaratkan kerangka isi sajian tertentu. Sedangkan tulisan ilmiah yang diterbitkan pada suatu jurnal ilmiah mengikuti langkah-langkah: Judul, Abstrak, Kata-kata kunci, Permasalahan, Uraian teori dari hal yang dipermasalahkan, Uraian fakta dari hal yang dipermasalahkan, Diskusi, Kesimpulan/Saran, Daftar Pustaka dan sajian ringkas data dari penulis.

1 comment:

Fitri said...

artikel yang bagus. terus menulis pak. saya suka tulisan bapak .



sweet-suit.blogspot.com