Kepercayaan diri terkait dengan harga diri. Seorang anak yang memiliki harga diri yang tinggi akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi pula. Untuk itu, harga diri anak penting ditumbuhkan sejak dini agar kepercayaan dirinya juga tumbuh seiring dengan usianya menuju dewasa. Harga diri adalah 'rasa nilai diri' yang bersumber dari pikiran, perasaan, sensasi dan pengalaman hidup seseorang. Harga diri tumbuh dan berkembang mulai dari usia bayi hingga dewasa. Pada usia dua tahun, anak sudah memiliki rasa otonomi, kesadaran tentang dirinya sebagai orang berdiri sendiri. Dalam tahap awal ini pandangan pertama tentang dirinya terbentuk. Perkembangan selanjutnya banyak tergantung pada tahap awal tersebut.
Masa remaja merupakan periode paling penting dalam pertumbuhan harga diri anak. Pada masa ini, tumbuh 'rasa jati diri' yang kuat. Anak berproses menjadi dewasa, dari ketergantungan menjadi kemandirian dan percaya diri. Pandangannya terhadap dirinya terkait dengan pikiran, perasaan dan tindakan yang bersumber dari dirinya sendiri. Jika ia memandang dirinya secara positif, maka ia memilki harga diri yang tinggi.
Berikut Tips untuk Meningkatkan Harga Diri Anak.
Usahakan anak mengalami perasaan positif dalam empat kondisi mental berikut: (1) Rasa Terikat; anak merasa adanya kepuasan bathin dalam hubungannya dengan orang tua dan keluarganya sehingga menimbulkan rasa keterikatan. (2) Rasa Unik; anak merasa dirinya spesial. ia menghargai sifat tertentu yang membuatnya istimewa ketika ia menerima penghargaan atau pengakuan dari oarang lain. (3) Rasa berkuasa; perasaan yang bersumber dari memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungannya. (4) Model; contoh perilaku individu, falsafah, dan tindakan yang menjadi model untuk mewujudkan nilai-nilai, cita-ita dn tolok ukur pribadi
Untuk membuat harga diri tinggi, keempat kondisi tersebut harus hadir secara terus menerus. Jika salah satu kondisi itu tidak cukup tersedia, akan berakibat gangguan terhadap harga diri.
1. Tips Meningkatkan Rasa Terikat: (a) berikan perhatian secara pribadi di saat anak membutuhkannya. (b) tunjukkan kasih sayang kepada anak dalam semua ucapan dan tindakan. (c) berikan pujian secara spesifik dengan jujur. (d) berikan pujian ketika ia bekerjasama dengan baik dengan teman-temannya. (e) hormati hubungan anak dengan teman-temannya. Terimalah teman-temannya berkunjung ke rumah. (f) ceritakan perasaan Anda kepada anak. (g) berbagilah dengan anak tentang minat, hobi, dan perihal kehidupan. (h) luangkan waktu khusus untuk berduaan dengan anak.
2. Tips Meningkatkan Rasa Unik: (a) perhatikan dan tegaskan bakat istimewa yang dimilikinya. (b) terima dan dorong anak mengungkapkan gagasannya. (c) beritahukan penerimaan Anda atas dirinya. (d) temukan segi positif dalam gagasannya dan berikan pujian. (e) terimalah percobaan anak dalam gagasan, pekerjaan atau falsafah. (f) hargai pandangan anak. (g) hormati privasi, kebebasan dan keunikan kamar pribadi anak. (h) biarkan anak memenuhi tugas dan tanggungjawabnya dengan caranya sendiri.
3. Tips Meningkatkan Rasa Berkuasa: (a) dorong anak supaya memiliki tanggungjawab pribadi. Dukung keputusannya dan mantapkan hatinya pada keputusan itu. (b) tunjukkan penghargaan ketika anak menunjukkan tanggungjawab atas gagasan dan perilakunya. (c) bantu anak memahami proses pengambilan keputusan, mempertimbangkan berbagai alternatif dan konsekuensinya. (d) evaluasi proses pengambilan keputusan dan bimbing dalam langkah-langkah pemecahan masalah tetapi biarkan ia mengusulkan alternatif dan hasilnya. (e) beri penghargaan atas keberhasilan anak, sekecil apapun keberhasilannya. (f) hargai tingkat kemampuan yang dimiliki anak pada saat ini. (g) dorong anak menentukan tujuan pribadinya dalam jangka pendek dan jangka panjang.
4. Tips Meningkatkan Model: (a) berikan contoh teladan perilaku yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Ingat, orang tua adalah 'model utama' bagi anak. (b) hubungkan anak dengan orang-orang berprestasi dengan kontak pribadi atau buku bacaan.(c) bantu anak memahami apa yang diyakininya. (d) bantu anak menetapkan tujuan yang realistis dalam hal perilaku dan pelajarannya. (e) hadapkan anak dengan konsekuensi perilakunya. (f) bantu memahami dengan jelas cara-cara mengerjakan tugasnya. (g) tonjolkan potensi yang dimilikiya ketimbang kekuarangannya. (h) berusahalah memahami kondisi khusus yang mempengaruhi anak, seperti kondisi lingkungan dan tekanan sosial
(http://id.shvoong.com/books/self-improvement/1962352-bagaimana-meningkatkan-harga-diri-anak/)
No comments:
Post a Comment