Guru bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa yang sarat dengan tanggung jawab moral, sosial, dan spiritual. Di tangan seorang guru, ilmu ditanamkan, karakter dibentuk, dan masa depan bangsa ditentukan. Oleh karena itu, jabatan guru menempati posisi yang sangat mulia, baik dalam perspektif keilmuan maupun dalam ajaran Islam.
1. Jabatan Guru adalah Jabatan yang Mulia
Dalam pandangan para ahli pendidikan, guru merupakan aktor utama dalam proses pendidikan. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa guru adalah sosok yang digugu dan ditiru, artinya dipercaya ucapannya dan diteladani perilakunya. Hal ini menempatkan guru sebagai figur moral sekaligus intelektual.
Dalam Islam, kemuliaan guru sangat erat dengan kemuliaan ilmu. Allah SWT berfirman:
> يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah: 11)
Ayat ini menegaskan bahwa guru sebagai penyampai ilmu memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT.
2. Profesi Guru Memiliki Banyak Lahan Ibadah
Menjadi guru berarti memiliki ladang amal yang luas. Setiap ilmu yang diajarkan dan diamalkan oleh peserta didik akan menjadi pahala yang terus mengalir. Rasulullah ﷺ bersabda:
> إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ… أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ
“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara… ilmu yang bermanfaat.”
(HR. Muslim)
Dalam teori pendidikan humanistik (Carl Rogers), guru bukan hanya pengajar, tetapi fasilitator yang membantu peserta didik menemukan makna hidup. Peran ini selaras dengan konsep ibadah dalam Islam, di mana setiap aktivitas yang diniatkan karena Allah bernilai ibadah.
3. Kemuliaan Guru dalam Akhlak dan Keteladanan
Kemuliaan guru tidak hanya terletak pada ilmunya, tetapi juga pada akhlaknya. Al-Ghazali menegaskan bahwa tugas utama pendidik adalah membersihkan jiwa dan membentuk akhlak sebelum mentransfer ilmu pengetahuan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
> إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا
“Sesungguhnya aku diutus sebagai seorang pendidik.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menunjukkan bahwa peran guru melekat pada misi kenabian, yaitu mendidik manusia dengan ilmu dan akhlak mulia.
4. Guru Mendidik dan Menentukan Arah Bangsa
Secara sosiologis, Emile Durkheim menyatakan bahwa pendidikan adalah sarana utama pewarisan nilai dan pembentukan karakter sosial. Guru menjadi ujung tombak dalam mencetak generasi yang berkarakter, berilmu, dan bertanggung jawab.
Dalam konteks kebangsaan, guru berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanat konstitusi. Dalam Islam, mendidik generasi adalah tanggung jawab besar yang akan dimintai pertanggungjawaban:
> كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Guru adalah pemimpin di ruang kelas yang membentuk masa depan umat dan bangsa.
5. Guru dan Beragam Jabatan Mulia Lainnya
Selain sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai:
Pendidik karakter,
Pembimbing dan konselor,
Teladan moral,
Agen perubahan sosial,
Pelayan umat dan bangsa.
Menurut teori kepemimpinan pendidikan (Sergiovanni), guru memiliki moral leadership, yaitu kepemimpinan yang lahir dari keteladanan dan nilai. Dalam Islam, peran ini identik dengan dakwah melalui perbuatan (dakwah bil hal).
Allah SWT berfirman:
> ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.”
(QS. An-Nahl: 125)
Penutup
Guru adalah profesi mulia yang sarat dengan nilai ibadah, kemanusiaan, dan pengabdian. Setiap langkah guru dalam mendidik bukan hanya membentuk individu, tetapi juga membangun peradaban. Dengan niat yang lurus, keikhlasan, dan keteladanan, guru tidak hanya dihormati di dunia, tetapi juga dimuliakan di sisi Allah SWT.
Semoga para guru senantiasa diberi kekuatan, keikhlasan, dan keberkahan dalam menjalankan amanah besar ini.
AdR


No comments:
Post a Comment