Friday, 31 August 2007
PENGERTIAN MANAJEMEN MUTU TERPADU
Para Ahli manajemen telah banyak mengemukakan pengertian TQM. Di sini dikemukakan beberapa saja sebagai kerangka kajian selanjutnya. Menurut Edward Sallis (1993:13) bahwa “Total Quality Management is a philosophy and a methodology which assist institutions to manage change and set their own agendas for dealing with the plethora of new external pressures.” Pendapat di atas menekankan pengertian bahwa manajemen mutu terpadu merupakan suatu filsafat dan metodologi yang membantu berbagai institusi, terutama industri dalam mengelola perubahan dan menyusun agenda masing-masing untuk menanggapi tekanan-tekanan faktor eksternal.
Patricia Kovel-Jarboe (1993) mengutip Caffee dan Sherr menyatakan bahwa manajemen mutu terpadu adalah suaru filosofi komprehensif tentang kehidupan dan kehidupan dan kegiatan organisasi yang menekankan perbaikan berkelanjutan sebagai tujuan fundamental untuk meningkatkan mutu, produktivitas, dan mengurangi pembiayaan. Adapun istilah yang bersamaan maknanya dengan TQM adalah continous quality improvement (CQI) atau perbaikan mutu berkelanjutan.
TQM memfokuskan proses atau system pencapaian tujuan organisasi. Dengan dimulai dari proses perbaikan mutu, maka TQM diharapkan dapat mengurangi peluang membuat kesalahan dalam menghasilkan produk, karenaproduk yang baik adalah harapan para pelanggan. Jadi, rancangan produk diproses sesuai dengan prosedur dan teknik untuk mencapai harapan pelanggan. Penggunaan metode ilmiah dalam menganalisis data diperlukan sekali untuk menyelesaikan masalah dalam peningkatan mutu. Partisipasi semua pegawai digerakkan agar mereka memiliki motivasi dan kinerja yang tinggi dlam mencapai tujuan kepuasan pelanggan.
Daftar Pustaka:
Sallis, Edward. 1993, Total Quality Management in Education. London: Kogan Page Educational Series.
Syafaruddin. 2002, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo
Model - Model Perencanaan Pendidikan
Beberapa model perencanaan pendidikan yang patut diketahui, antara lain:
a. Model Perencanaan Komperehensif
Model ini terutama digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam system pendidikan secara keseluruhan. Di samping itu berfungsi sebagai suatu patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik kea rah tujuan-tujuan yang lebih luas.
b. Model Target Setting
Model ini diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya dikenal:
1. Model untuk menganalisis demografis dan proyeksi penduduk
2. Model untuk memproyeksikan enrolmen( jumlah siswa terdaftar ) sekolah
3. Model untuk memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja.
c. Model Costing dan keefektifan biaya
Model ini sering digunakan untuk menganalisis proyek-proyek dalam criteria efisien dan efektifitas ekonomis. Dengan model ini dapat diketahui proyek yang paling fleksibel dan memberikan suatu perbandingan yang paling baik di antara proyek-proyek yang menjadi alternative penanggulangan masalah yang dihadapi.
Penggunaan model ini dalam pendidikan didasarkan pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas pada pertimbangan bahwa pendidikan itu tidak terlepas dari masalah pembiayaan. Dan, dengan sejumlah biaya yang dikeluarkan selama proses pendidikan, diharapkan dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan benefit tertentu.
d. Model PPBS
PPBS (planning, programming, budgeting system) bermakna bahwa perencanaan, penyusunan program dan penganggaran dipandang sebagai suatu system yang tak terpisahkan satu sama lainnya. PPBS merupakan suatu proses yang komprehensif untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif. Beberapa ahli memberikan pengertian, antara lain: Kast Rosenzweig (1979) mengemukakan bahwa PPBS merupakan suatu pendekatan yang sistematik yang berusaha untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program-program, untuk dicapai, menemukan besarnya biaya dan alternative dan menggunakan proses penganggaran yang merefleksikan kegiatan program jangka panjang. Sedangkan Harry J. Hartley (1968) mengemukakan bahwa PPBS merupakan proses perencanaan yang komprehensif yang meliputi program budget sebagai komponen utamanya.
Berdasarkan kedua pengertian tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa:
1. PPBS merupakan pendekatan yang sistematik. Oleh kaena itu, untuk menerapkan PPBS diperlukan pemahaman tentang konsep dan teori system.
2. PPBS merupakan suatu proses perencanaan komprehensif. Penerapannya hanya dimungkinkan untuk masalah-masalah yang kompleks dan dalam organisasi yang dihadapkan pada masalah yang rumit dan komprehensif.
Untuk memahami PPBS secara baik, maka perlu kita perhatikan sifat-sifat esensial dari system ini. Esensi dari PPBS adalah sebagai berikut:
1. Memperinci secara cermat dan menganalisis secara sistematik terhadap tujuan yang hendak dicapai.
2. Mencari alternative-alternatif yang relevan, cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan.
3. Menggambarkan biaya total dari setiap alternative, baik langsung ataupun tidak langsung, biaya yang telah lewat ataupun biaya yang akan dating, baik biaya yang berupa uang maupun biaya yang tidak berupa uanag.
4. Memberikan gambaran tentang efektifitas setiap alternative dan bagaimana alternative itu mencapai tujuan.
5. Membandingkan dan menganalisis alternative tersebut, yaitu mencari kombinasi yang memberikan efektivitas yang paling besar dari suber yang ada dalam pencapaian tujuan ( Jujun S, 1980).
Referensi:
Fattah, Nanang. 2001, Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, Cetakan kelima.
Metode - Metode Perencanaan Pendidikan
a. Metode mean-ways and analysis (analisis mengenai alat-cara-tujuan)
Metode ini digunakan untuk meneliti sumber-sumber dan alternatif untuk mencapai tujuan tertentu. Tiga hal yang perlu dianalysi dalam metode ini, yaitu: means yang berkaitan dengan sumber-sumber yang diperlukan, ways yang berhubungan dengan cara dan alternative tindakan yang dirumuskan dan bakal dipilih dan ends yang berhubungan dengan tujuan yang hendak dicapai. Ketiga aspek tersebut ditelaah dan dikaji secara timbal balik.
b. Metode input-output analysis
Metode ini dilakukan dengna mengadakan pengkajian terhadap interelasi dan interdependensi berbagai komponen masukan dan keluaran dari suatu system. Metode ini dapat digunakan untuk menilai alternative dalam proses transformasi.
c. Metode econometric analysis
Metode ini menggunakan data empirik, teori ekonomi dan statistika dalam mengukur perubahan dalam kaitan dengan ekonomi. Metode ekonometrik mengembangkan persamaan-persamaan yang menggambarkan hubungan ketergantungan di antara variable-variabel yang ada dalam suatu system.
d. Metode Cause-effect
Metode ini digunakan dalam perencanaan dengan menggunakan sikuen hipotetik untuk memperoleh gambaran tentang masa depan. Metode ini sangat cocok untuk perencanaan yang bersifat strategic.
e. Metode Delphi
Metode ini bertujuan untuk menentukan sejumlah alternative program. Mengeksplorasi asumsi-asumsi atau fakta yang melandasi “Judgments” tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus. Biasa metode ini dimulai dengan melontarkan suatu masalah yang bersifat umum untuk diidentifikasi menjadi masalah yang lebih spesifik. Partisipan dalam metode ini biasanya orang yang dianggap ahli dalam disiplin ilmu tertentu.
f. Metode heuristic
Metode ini dirancang untuk mengeksplorasi isu-isu dan untuk mengakomodasi pandangan-pandangan yang bertentangan atau ketidakpastian. Metode ini didasarkan atas seperangklat prinsip dan prosedur yang mensistematiskan langkah-langkah dalam usaha pemecahan masalah.
g. Metode life-cycle analysis
Metode ini digunakan terutama untuk mengalokasikan sumber-sumber dengan memperhatikan siklus kehidupan menghenai produksi, proyek, program atau aktivitas. Dalam kaitan ini seringkali digunakan bahan-bahan komperatif denga menganalogkan data, langkah-langkah yang ditempuh dalam metode ini adalah:
1. Fase Konseptualisasi;
2. Fase Spesifikasi;
3. Fase Pengembangan Prototype;
4. Fase Pengujian dan Evaluasi;
5. Fase Operasi;
6. Fase Produksi.
Metode ini bisa dipergunakan dalam bidang pendidikan terutama dalam mengalokasikan sumber-sumber pendidikan dengan melihat kecenderungan-kecenderungan dari berbagai aspek yang dapat dipertimbangkan untuk merumuskan rencana dan program.
h. Metode value added analysis
Metode ini digunakan untuk mengukur keberhasilan peningkatan produksi atau pelayanan. Dengan demikian, kita dapat mendapatkan gambaran singklat tentang konstribusi dari aspek tertentu terhadap aspek lainnya.
Referensi:
Fattah, Nanang. 2001, Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, Cetakan kelima
MENDIAGNOSIS LINGKUNGAN
1. Variabel-variabel lingkungan
Lingkungan dalam organisasi terdiri dari pemimpin, bawahan, atasan, rekan, organisasi, dan tuntutan kerja. Variabel lingkungan dapat dianggap mempunyai dua komponen utama - gaya dan harapan. Gaya adalah pola perilaku konsisten yang digunakan ketika mereka bekerja dengan dan melalui orang lain. Harapan adalah persepsi perilaku yang cocok untuk peran atau posisinya atau persepsi peran seseorang terhadap yang lain dalam suatu organisasi.
2. Gaya dan Harapan
Gaya dan harapan mempunyai peran/posisi yang berbeda. Apabila seorang pemimpin mengutamakan harapan, individu menjadi terbatas dalam mengekspresikan gaya. Sedangkan bila sedikit harapan, individu akan banyak mengekspresikan gayanya, lebih banyak kreatifitas dan inovatif.
Gaya dan harapan pemimpin. Tannenbaum dan Schmidt menyatakan ada empat gaya internal yang mempengaruhi gaya kepemimpinan manajer; sistem penilaian manajer, kepercayaan bawahan, kecenderungan pemimpinan, dan perasaan aman dalam segala situasi. Yang penting bagaimana bawahan memahami gaya pemimpin. Gaya pemimpin dipengaruhi harapan dan kadang-kadang dipengaruhi harapan orang lain dalam lingkungan mereka, seperti atasan atau bawahan.
Gaya dan harapan bawahan Penting untuk pemimpin dalam menilai situasi mereka. Pemimpin harus tahu harapan pengikut tentang cara yang harus dilakukan dalam situasi tertentu. Apalagi jika pemimpin baru. gaya perilaku pemimpin lama mempunyai pengaruh yang kuat. jika gaya tersebut berbeda, menjadikan masalah. Pemimpin harus segera mengubah gaya mereka. Sulit untuk membuat perubahan yang drastis. Akan efektif jika pemimpin berkonsentrasi mengubah harapan. Dengan kata lain, mereka dapat meyakinkan pengikut mereka tentang gaya mereka, walaupun bukan apa yang pengikut harapkan secara normal, jika diterima, akan menjadi cukup.
Gaya dan harapan atasan Memahami gaya dan harapan atasan sering menjadi faktor penting yang mempengaruhi gaya seseorang.
Gaya dan harapan rekan akan berpengaruh penting ketika seorang pemimpin mempunyai interaksi yang sering dengan mereka.
Gaya dan harapan organisasi ditentukan oleh sejarah dan tradisi organisasi seperti halnya tujuan organisasi yang mencerminkan gaya dan harapan dari manajemen puncak.
3. Variabel situasional lain
Tuntutan kerja merupakan unsur penting dalam kepemimpinan. Tuntutan kerja adalah hal-hal yang ditugaskan pemimpin untuk dilaksanakan. Ada tugas dengan struktur tinggi dan ada tugas yang tidak terstruktur. Pemimpin dan bawahan harus dapat menentukan perilaku yang efektif untuk menghadapi kedua kondisi tersebut. Aspek penting lain adalah system kendali yang digunakan pemimpin. Ada 3 jenis system kendali.
Waktu juga merupakan unsur penting dalam kepemimpinan. Waktu yang singkat memerlukan perilaku berorientasi tugas. Sedangkan waktu yang panjang ada kesempatan memilih gaya perilaku pemimpin. Variabel lain yang mempengaruhi gaya perilaku pemimpin adalah fisik dan jenis kelamin. Suatu organisasi mempunyai variabel tambahan yang unik dan dievaluasi sebelum melakukan efektifitas.
Organisasi dipengaruhi terus menerus oleh lingkungan eksternal. Seperti: nilai-nilai sosial, keadaan pasar, situasi persaingan, kondisi fisik lingkungan.
4. Strategi pengembangan
Mengubah gaya seseorang adalah hal yang sulit. Perubahan gaya ini harus direncanakan dan diterapkan dalam jangka waktu yang panjang, sehingga harapan dapat diwujudkan.
Mengubah harapan vs mengubah gaya. Mengubah harapan lebih mudah dibanding mengubah gaya.
Pembentukan tim. Perilaku atasan menjadi contoh, sehingga yang dilakukan atasan juga dilakukan bawahan untuk mencapai tujuan organisasi. Terbentuklah tim yang solid, dengan potensi berbeda disatukan akan lebih mudah mencapai tujuan.
Mengubah variabel situasi mendorong akan merubah perilakunya. Ini perlu dilakukan.
5. Suatu kasus mendiagnosis lingkungan
Mendiagnosis lingkungan sangat perlu dilakukan ketika kita berada pada posisi yang baru. Seseorang yang efektif di suatu pekerjaan belum tentu efektif pada pekerjaan yang lain. Tidak semua orang mempunyai kemampuan utuh. Cara yang perlu dikembangkan: pelatihan sebelum berada pada posisi baru dan menyeleksi orang-orang sesuai kemampuan.
6. Mungkinkah manajer mempelajari semua factor lingkungan
Mungkin, bila mengikutkan partisipasi semua staf dan mempertimbangkan factor situasi dalam mengambil keputusan.
B. PEMBAHASAN
1. Variabel-variabel lingkungan
Sesuai pendapat H. Jodeph Reitz (1981), factor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin meliputi: perilaku dan harapan pemimpin, perilaku dan harapan atasan, perilaku dan harapan bawahan, kebutuhan tugas, iklim dan kebijakan organisasi, perilaku dan harapan rekanan. Disini digunakan istilah perilaku, sedang Hersey menggunakan istilah gaya. Menurut kami sebenarnya kedua istilah ini maknanya sama. Difinisi gaya menurut Hersey (1982) adalah: pola perilaku konsisten yang digunakan ketika mereka bekerja dengan dan melalui orang lain.
2. Gaya dan harapan
Gaya dan harapan pemimpin. Gaya pemimpin kadang-kadang dipengaruhi harapan orang lain dalam lingkungan mereka, seperti atasan atau bawahan. Kami sependapat, sebagai contoh apabila atasan secara jelas memakai gaya berorientasi tugas, pemimpin cenderung menggunakan gaya ini.
Gaya dan harapan bawahan. Penting untuk pemimpin dalam menilai situasi mereka, karena dengan mengetahui gaya dan harapan bawahan, pemimpin dapat menentukan gaya dan harapan yang bagaimana yang akan digunakan. Sebagai contoh, karyawan yang mempunyai kemampuan tinggi kurang memerlukan pendekatan yang direktif dari pemimpin.
Gaya dan harapan atasan. Memahami gaya dan harapan atasan sering menjadi faktor penting yang mempengaruhi gaya seseorang. Seperti sudah dicontohkan diatas gaya dan harapan atasan mempengaruhi gaya dan harapan pemimpin.
Gaya dan harapan rekan akan berpengaruh penting ketika seorang pemimpin mempunyai interaksi yang sering dengan mereka. Saya sependapat, sebagai contoh pemimpin membentuk persahabatan dengan rekan-rekan dalam organisasi, gaya mereka ada yang merusak reputasi, tidak mau kooperatif, berlomba memperebutkan sumber daya, sehingga mempengaruhi perilaku rekan-rekannya.
Gaya dan harapan organisasi ditentukan oleh sejarah dan tradisi organisasi, kami sependapat.
3. Variabel situasi lain
Tuntutan kerja mempengaruhi gaya kepemimpinan, sebagai contoh bawahan yang bekerja pada bagian pengolahan data atau penelitian dan pengembangan menyukai pengarahan yang lebih berorientasi tugas.
Waktu juga merupakan unsur penting dalam perilaku pemimpin, waktu yang singkat memerlukan perilaku berorientasi tugas, waktu yang panjang ada kesempatan memilih gaya perilaku, kami sependapat. Sedangkan Variabel lain yang mempengaruhi gaya perilaku pemimpin adalah fisik dan jenis kelamin, kami tidak sependapat. Apabila fisik dan jenis kelamin mempengaruhi gaya dan harapan pemimpin maka akan terjadi subyektifitas dan ini menyebabkan kepemimpinan tidak efektif. Menurut kami setiap organisasi mempunyai variabel tambahan yang unik dan seharusnya dievaluasi sebelum melakukan efektifitas.
Organisasi dipengaruhi terus menerus oleh lingkungan eksternal, seperti: nilai-nilai sosial, keadaan pasar, situasi persaingan, kondisi fisik lingkungan. Sangat jelas apabila lingkungan social mempengaruhi organisasi.
4. Strategi pengembangan
Mengubah gaya lebih sulit daripada mengubah harapan. Untuk mengubah gaya dibutuhkan waktu yang lama.
Terbentuklah tim yang solid, dengan potensi berbeda disatukan akan lebih mudah mencapai tujuan. Kami sependapat, setiap individu pada dasarnya mempunyai potensi yang khas/spesifik. Tidak ada individu yang sama. Berbagai potensi yang ada pada masing-masing individuat harus disatukan untuk mencapai satu tujuan organisasi, sehingga akan sinergi dalam organisasi tersebut.
5. Suatu kasus mendiagnosis lingkungan
Mendiagnosis lingkungan sangat perlu dilakukan ketika kita berada pada posisi yang baru. Kami sependapat, sebelum bekerja kita harus mengetahui dan memahami lingkungan, Sehingga dapat menentukan gaya dan perilaku yang akan digunakan.
6. Mungkinkah manajer mempelajari semua faktor lingkungan
Manajer dapat mempelajari factor-faktor lingkungan dengan memberdayakan semua staf.
C. KESIMPULAN
1. Lingkungan organisasi meliputi: bawahan, pemimpin, atasan organisasi, rekan, tuntutan kerja, dan variabel situasi lain.
2. Variabel lingkungan dapat dianggap mempunyai dua komponen utama - gaya dan harapan.
3. Gaya dan harapan pemimpin, bawahan, atasan, rekan dan organisasi mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi
4. Tuntutan kerja, variabel situasi lain, dan lingkungan eksternal juga berpengaruh penting dalam mencapai tujuan organisasi.
5. Strategi pengembangan : sulit untuk mengubah gaya; mengubah harapan lebih mudah disbanding mengubah gaya; membangun tim yang solid memudahkan mencapai tujuan organisasi; Mengubah variabel situsional perlu dilakukan.
6. Mendiagnosis lingkungan perlu dilakukan oleh pemimpin.
7. Pemimpin dapat mempelajari semua variabel lingkungan dengan partisipasi dari semua staff.
D. DAFTAR PUSTAKA
Fattah N., (1997), Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosda Karya, Bandung
Hersey P., (1982), Manajement of organizational Behavior, Prentice-Hall, Inc., London.
Reitz Joseph, (1981), Behavior In Organization, Irwin: Homewood III
Siagian, (1985), Managemen Modern, PT Gunung Agung, Jakarta.
Thoha M., (1997), Pembinaan Organisasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Monday, 27 August 2007
Gerhana Bulan Total
pada tanggal 28 Agustus 2007 ini. Di Asia, GBT hanya
bisa disaksikan di Asia Timur dan Tenggara, yakni pada
daerah-daerah yang berbataskan Samudera Pasifik.
Itupun tidak semua tahap gerhana bisa diamati dengan
baik, karena disini gerhana sudah terjadi beberapa jam
sebelum Matahari terbenam.
GBT dimulai sejak pukul 07:52 GMT ketika piringan
Bulan mulai menyentuh penumbra Bumi. Puncak GBT
terjadi pada pukul 10:37 GMT, saat Bulan sepenuhnya
berada dalam lingkaran umbra Bumi. Dan GBT baru
berakhir pada pukul 13:22 GMT saat Bulan sepenuhnya
meninggalkan lingkaran penumbra dan 'berubah' menjadi
Bulan purnama kembali. Disini kita akan menyaksikan
pemandangan spektakuler dimana kecemerlangan Bulan
berubah dari -12,7 (saat purnama) menjadi -12,0 (saat
mulai memasuki lingkaran penumbra), menjadi -3,4 alias
sama redupnya dengan Venus (saat mulai memasuki
lingkaran umbra) dan akhirnya mencapai kecemerlangan
+1,4 (lebih redup dibanding bintang-bintang) kala
puncak GBT tercapai.
Mengingat konfigurasi orbit Bulan yang khas, setelah
GBT ini kita akan menyaksikan lagi jenis gerhana yang
lain berselang setengah bulan ke depan, yakni gerhana
matahari. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) akan terjadi
pada 11 September 2007 mendatang, dengan puncak pada
pukul 12:33 GMT. Namun berbeda dengan GBT yang bisa
disaksikan di separo belahan Bumi, GMS ini hanya bisa
diamati di Amerika Selatan bagian timur, di pesisir
Atlantik. Ini GMS yang istimewa, sebab terjadi
bersamaan dengan konjungsi Bulan-Matahari yang
menandai masuknya umat muslim sedunia ke bulan suci
Ramadhan.
Kita di Indonesia hanya bisa menyaksikan separo
tahapan gerhana saja, yakni mulai dari puncak GBT
hingga GBT usai, karena Bulan sedang mulai terbit di
sini saat GBT berlangsung. Secara umum untuk zona
waktu WIB, gerhana bisa diamati sejak pukul 18.00
hingga pukul 20.22 WIB. So buat anda yang muslim,
tersedia waktu cukup panjang untuk menyelenggarakan
shalat gerhana bulan
Gerhana Bulan Total (GBT)28 Agustus 2007
pada tanggal 28 Agustus 2007 ini. Di Asia, GBT hanya
bisa disaksikan di Asia Timur dan Tenggara, yakni pada
daerah-daerah yang berbataskan Samudera Pasifik.
Itupun tidak semua tahap gerhana bisa diamati dengan
baik, karena disini gerhana sudah terjadi beberapa jam
sebelum Matahari terbenam.
GBT dimulai sejak pukul 07:52 GMT ketika piringan
Bulan mulai menyentuh penumbra Bumi. Puncak GBT
terjadi pada pukul 10:37 GMT, saat Bulan sepenuhnya
berada dalam lingkaran umbra Bumi. Dan GBT baru
berakhir pada pukul 13:22 GMT saat Bulan sepenuhnya
meninggalkan lingkaran penumbra dan 'berubah' menjadi
Bulan purnama kembali. Disini kita akan menyaksikan
pemandangan spektakuler dimana kecemerlangan Bulan
berubah dari -12,7 (saat purnama) menjadi -12,0 (saat
mulai memasuki lingkaran penumbra), menjadi -3,4 alias
sama redupnya dengan Venus (saat mulai memasuki
lingkaran umbra) dan akhirnya mencapai kecemerlangan
+1,4 (lebih redup dibanding bintang-bintang) kala
puncak GBT tercapai.
Mengingat konfigurasi orbit Bulan yang khas, setelah
GBT ini kita akan menyaksikan lagi jenis gerhana yang
lain berselang setengah bulan ke depan, yakni gerhana
matahari. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) akan terjadi
pada 11 September 2007 mendatang, dengan puncak pada
pukul 12:33 GMT. Namun berbeda dengan GBT yang bisa
disaksikan di separo belahan Bumi, GMS ini hanya bisa
diamati di Amerika Selatan bagian timur, di pesisir
Atlantik. Ini GMS yang istimewa, sebab terjadi
bersamaan dengan konjungsi Bulan-Matahari yang
menandai masuknya umat muslim sedunia ke bulan suci
Ramadhan.
Kita di Indonesia hanya bisa menyaksikan separo
tahapan gerhana saja, yakni mulai dari puncak GBT
hingga GBT usai, karena Bulan sedang mulai terbit di
sini saat GBT berlangsung. Secara umum untuk zona
waktu WIB, gerhana bisa diamati sejak pukul 18.00
hingga pukul 20.22 WIB. So buat anda yang muslim,
tersedia waktu cukup panjang untuk menyelenggarakan
shalat gerhana bulan
Saturday, 25 August 2007
Netbus dan Peatch
Netbus adalah program yang dikembangkan oleh Carl Fredrik Neikter. Program ini dapat dijalankan dan bekerja dengan baik pada sistem operasi Microsoft Windows 95/98/ME/200/XP dan NT. Netbus pertama kali muncul dengan versi 1.60 menggunakan port default 12345, kemudian muncul versi selanjutnya pada tahun 1988 menggunakan label Netbus versi 1.70 menggunakan port yang sama yaitu 12345. Versi terakhir dari Netbus adalah Netbus Pro v2.10 yang dirilis tahun 1999 dengan menggunakan port 20034.
Pada tulisan kali ini Anda akan kami ajak mencoba tools Netbus versi 1.70 dengan alasan jumlah file yang perlu Anda download cukup kecil dan penggunaannya cukup praktis ketimbang Netbus v2.10.
Beberapa fitur yang tersedia pada netbus antara lain:
• Menghapus file
• Mengirim dan mengambil file
• Menjalankan program-program aplikasi
• Mengintip program yang sedang mereka jalankan
• Melihat apa saja yang mereka ketik (biasa dipergunakan untuk menyadap password)
• Membuka dan menutup CDROM
• Mengirim pesan
• Mematikan komputer
• Dan sebagainya
Instalasi
Anda dapat mendowload tools Back Orifice di www.download.com dan situs-situs hacker lainnya. Ekstrak hasil download dengan winzip. Hasil unzipnya sebagai berikut:
C:\TMP\NETBUS>dir
.jpg
.dsk
Hosts.txt
.txt
Cara Pakai
Seperti telah dijelaskan di awal, maka untuk mengaktifkan netbus di? sistem target Anda harus mengupload dan menjalan netbus server di sistem target. Adapun komponen yang perlu diupload di sistem target adalah patch.exe. Jika sudah diupload, pada sistem target cukup menjalankan sebagai berikut:
Pada sistem target ketikkan perintah berikut:
Patch.exe
Pada komputer yang akan Anda gunakan untuk mengendalikan sistem target :
netbus.exe
tombol-tombol yang ada merupakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh Anda terhadap sistem target Anda. Baiklah Anda dapat memulai dengan langkah-langkah berikut:
Untuk mencari sistem target yang telah terkena netbus dapat dilakukan dengan cara scan dengan range IP tertentu, yaitu:
• Klik tombol scan
• Isi range IP yang akan discan
• Isi nomor port yang dipergunakan (default)
Setelah prses tersebut, Anda akan dapat melihat IP address mana saja yang telah terkena Netbus. Selanjutnya tinggal Anda satroni saja
Untuk terhubung ke sistem target, yang perlu Anda lakukan adalah:
• isi nomor IP Address
• klik tombol connect
Dan Anda telah terhubung ke sistem target. Selanjutnya Anda dapat mencoba fasilitra netbus yang tertera pada tombol yang ada. Misalnya untuk mencapture layar sistem target dapat Anda lakukan melalui tombil screendump, atau untuk melakukan upload dan download program, dapat Anda lakukan melalui tommbol file manager.
Wednesday, 22 August 2007
Konsep Diri Seorang Pemenang
"Jadilah tukang sapu jalanan layaknya
Michael Angelo melukis atau Shakespeare menulis puisi, sehingga segenap
penghuni bumi akan tertegun lalu berujar, Wahai inilah tukang sapu jalan
yang melakukan tugasnya dengan baik."
(Martin Luther King Jr)
Siapakah Pemenang?
Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang bintang dan mencetak prestasi yang sangat luar biasa dalam kehidupannya. Namun tidak semua orang memiliki mental seorang bintang, sehingga hanya sedikit yang mampu mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan.
Untuk menjadi seorang yang sukses tidak perlu menunggu punya gelar yang panjang, tidak perlu harus memiliki jabatan yang tinggi di sebuah perusahaan ataupun sebuah Instansi. Mulailah dari sekarang juga!. Bersungguh-sungguhlah dalam melakukan sesuatu termasuk aktivitas yang sederhana sekalipun, dan cetaklah rekor pribadi anda setiap harinya.
Seorang bintang tidak dilahirkan begitu saja, namun terbentuk dari rangkaian peristiwa dan situasi yang membuatnya menjadi besar. Pemenang adalah mereka yang mampu bertahan dari situasi yang sulit, kondisi yang rumit dan mampu bersabar untuk melewati rintangan yang dapat menghalangi cita-cita mereka. Sementara kebanyakan orang memiliki karakter yang terbiasa menghindari sebuah masalah dan mengeluh dengan keterbatasan yang ada.
Beberapa tips sederhana berikut ini semoga mampu menghantarkan kita menuju kesuksesan. Tips tersebut adalah:
1. Tentukan target dan Tujuan Dalam Hidup
Bermimpi… bermimpi… dan bermimpilah!! Karena mimpilah yang akan membuat kita menjadi seorang yang besar, mimpilah yang membuat seorang yang pengecut berani melangkah dan mimpilah yang akan membuat semangat kita terbakar untuk menggapai cita-cita kita.
Beda antara seorang pemenang dengan pecundang adalah, seorang pemenang akan membuat dan menciptakan mimpi mereka dalam keadaan yang sadar, mereka mencoba mengkalkulasikan potensi mereka, potensi yang ada dilingkungan dan mensinergikannya serta mencoba mewujudkannya dengan kerja keras. Sedangkan seorang pecundang hanya sibuk untuk berhayal, berandai-andai dan terbuai dengan angan-angan yang hampa tanpa berusaha untuk mencapainya.
Berikut ini beberapa alasan, kenapa kita harus punya tujuan dalam hidup.
a. Tujuan akan membantu anda menggapai apapun yang anda inginkan
b. Tujuan akan memperluas zona kenyamanan
c. Tujuan akan meningkatkan kepercayaan diri seseorang
d. Tujuan membantu anda mengandalkan diri sendiri
e. Tujuan mendorong anda meyakini setiap keputusan yang dibuat
f. Tujuan akan membantu merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin
g. Tujuan membuktikan kalau anda mampu membuat sebuah perubahan
h. Tujuan memperbaiki pandangan anda terhadap kehidupan
2. Kenali bakat dan potensi yang ada dalam diri kita
Antara manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki sebuah perbedaan. Masing-masing kita memiliki kekhasan dalam hidup. Dalam diri kita terdapat keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain, begitu pun sebaliknya orang lain memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kita.
Tugas kita saat ini adalah mencari potensi dan keunggulan pada diri kita, kemudian mengasah potensi tersebut dan menggunakannya untuk menciptakan prestasi-prestasi yang luar biasa dalam kehidupan kita.
Jangan pernah iri dengan berbagai kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh orang lain, serta meratapi kekurangan yang ada pada diri anda sendiri. Tetapi lihatlah satu keunggulan yang anda miliki, setelah itu asah dan pertajam kelebihan tersebut dan buatlah karya besar dari potensi yang anda miliki tersebut.
Tidak ada seorang manusiapun yang memiliki seribu kelebihan tanpa adanya satu kekurangan,
Begitupun sebaliknya tidak ada seorang manusiapun yang memiliki seribu kekurangan tanpa adanya satu kelebihan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua manusia pasti memiliki kekurangan. Dan sebaliknya kendatipun banyak kekurangan dalam hidupnya, setiap manusia pasti memiliki keunggulan. Pemenang adalah orang yang mampu melihat keunggulan pada dirinya, dan memanfaatkan keunggulan tersebut secara maksimal.
3. Pantang menyerah
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
"Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memberikan pada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam." "Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi! tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara ; air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Cerita di atas adalah sebuah paradigma yg menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transdensial untuk menjadikan "kerang biasa" menjadi "kerang luar biasa". Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah "orang biasa" menjadi "orang luar biasa".
Semakin tinggi kita menaiki sebuah pohon, maka semakin tinggi pula angin yang akan menerpanya. Kaidah ini juga berlaku dalam kehidupan kita bahwa semakin besar mimpi yang ingin kita gapai maka rintangan yang harus dilaui pun semakin banyak dan tantangan yang harus ditaklukan pun semakin berat. Namun seorang pemenang adalah orang yang senantiasa percaya pada cita-citanya, pertolongan Allah, dan mensiasati keterbatasan yang ada untuk menaklukkan rintangan yang menghadangnya.
Jatuh belum berarti gagal, tetapi patah semangat adalah fatal
pengarang tidak dikenal
Tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan tidak membuat seseorang dikatakan gagal karena orang yang tidak berhasil untuk pertama kali bisa mencoba lagi untuk kedua kalinya, dan orang yang gagal kedua kali bisa mencoba lagi untuk ketiga kali, sampai ia berhasil. Tetapi patah semangat yang muncul karena tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan bisa membuat seseorang hancur.
4. Berani Gagal.
Kegagalan dan kesuksesan adalah dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Orang yang ingin sukses dalam kehidupannya harus tahu ada saat-saat gagal yang harus dilalui dalam hidup. Yang penting bukan hanya sekedar mencari jalan menuju kesuksesan, tetapi juga mengerti apa penyebab yang menyebabkan kegagalan tersebut. Bukan hanya sekedar meratapi mengapa ini terjadi, tapi mengambil manfaat dan pelajaran adari apa yang sudah terjadi.
Kegagalan adalah hal yang wajar dalam kehidupan, dengan kegagalan seseorang akan menjadi lebih kuat. Dengan kegagalan pula seseorang bias mengambil pelajaran dan hikmah dari peristiwa tersebut dan tidak akan diulang kelak.
Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang terpenting adalah apakah anda bias bangkit kembali setelah kejatuhan tersebut. Seribu kali seseorang jatuh dan diapun mampu bangkit seribu kali juga maka suatu saat dia akan menemukan keberhasilannya.
5. Berfikir Positif
Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.
1. Melihat masalah sebagai tantangan
Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.
2. Menikmati hidupnya
Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.
3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.
4. Mengenyahkan pikiran negatif segera
Setelah pikiran itu terlintas di benak 'Memelihara' pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.
5. Mensyukuri apa yang dimilikinya
orang yang memiliki pikiran positif akan senantiasa bersyukur atas segala yang dimilikinya, dan tidak pernah berkeluh kesah dterhadap apa yang tidak dimilikinya.
6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu
Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada juntrungnya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.
7. Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan
Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only),
8. Menggunakan bahasa positif
maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti "Masalah itu pasti akan terselesaikan," dan "Dia memang berbakat."
9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif
di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan 'hidup'.
10. Peduli pada citra diri
Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam
Prasangka buruk, anggapan negatif, keluh kesah dan banyak lagi istilah lainnya yang serupa, tidak akan pernah mengantarkan anda menjadi pribadi yang tegar dan bermental pemenang.
Hindari halusinasi negatif, kata-kata pesimis, dan kamus mengeluh dalam kehidupan kita. Buang jauh-jauh prasangka negatif terhadap diri dan kemampuan anda, terhadap orang-orang disekitar anda, dan terhadap takdir yang telah Allah berikan. Berfikirlah positif maka sikap optimis akan segera menghampiri anda.
6. Evaluasi
Orang-orang yang cerdas adalah mereka yang senantiasa mengevaluasi apa yang telah mereka kerjakan dan melihat sejauh mana hal tersebut dapat mendekatkannya dengan cita-cita dan mimpi besarnya. Mereka tidak akan membiarkan kehidupannya mengalir begitu saja mengikiti arus, tanpa mengontrolnya.
Dengan mengadakan evaluasi secara rutin maka anda bisa
Semoga tips sederhana tadi bermanfaat dan dapat merubah paradigma dan pikiran kita untuk menjadi seorang pemenang. Serta mampu menggugah semangat kita untuk memperjuangkan mimpi besar dalan kehidupan kita.
Wednesday, 1 August 2007
Surga
Demi berebut surga, tak jarang mereka justru bertengkar dengan sesama. Mereka berlomba-lomba menyesatkan orang, memvonis orang lain sebagai pendosa dan terlaknat. Seolah hanya mereka sajalah yang layak menghuni surga. Doktrin ini ikut pula melumpuhkan etika dan moralitas yang merupakan pokok ajaran Islam. Orang lupa bahwa ajaran Islam sangat menekankan amal salih kepada sesama.
Salah satu hadis yang lumrah didengungkan mayoritas umat Islam adalah “Surga berada di bawah telapak kaki ibu.” Ungkapan metaforis hadis itu menarik dicermati. Hadis itu seakan menyiratkan betapa dekatnya jarak kita dengan surga. Ia bukanlah tempat mewah yang jauh dari jangkauan angan-angan. Surga ada di bawah telapak kaki ibu. Artinya, kunci masuk surga adalah berbuat baik dan berbakti kepada seorang perempuan: ibu.
Makhluk ini, oleh Jalaludin Rumi dalam Matsnawi, layak disebut ”seorang pencipta”. Ketika Nabi Muhammad ditanya seorang sahabat tentang siapa yang paling layak ia taati, beliau menyebut “ibumu!” tiga kali berturut-turut.
Namun tidak semua Muslim menyadari ajaran yang tersirat dari hadis tersebut. Banyak orang kini berbondong-bondong mencari surga dengan cara meninggalkan rumah dan keluarga. Inilah yang antara lain dilakukan para teroris yang mengaku diri sebagai pembela Islam dan berdakwah secara kasar dengan dalih jihad. Mereka bahkan tak segan membunuh dan merampok orang yang dianggap musuh. Mereka pun seringkali membohongi dan menyembunyikan tindakannya dari sanak-keluarga.
Pengakuan beberapa keluarga teroris baru-baru ini menunjukkan bahwa pihak keluarga tidak benar-benar tahu tindak tanduk dan gerak-gerik sang teroris. Orang tua, saudara, bahkan istri sendiri, seringkali tak paham apa yang mereka kerjakan. Bagi para teroris, keluarga–terutama yang tidak seideologi—sudah tehitung sebagai orang lain, bahkan bisa menjadi musuh yang patut diperangi.
Meski tidak terang-terangan berkata begitu, cara mereka menyembunyikan diri adalah bukti bahwa mereka tidak lagi menganggap keluarga sebagai bagian dari jamaahnya. Karena itu, mereka harus berpura-pura bahkan menjadikan keluarga sebagai sasaran dakwah. Keluarga pun dianggap harus dikembalikan ”ke jalan lurus” sebagaimana yang telah mereka tempuh.
Sebagian umat Islam terkadang ikut pula tergiur akan impian indah tentang surga. Surga ibarat obat ampuh untuk menawar rasa perih dan penderitaan yang mereka tanggung. Kebodohan dan keterbelakangan membuat mereka frustasi dalam menjalani hidup. Satu-satunya harapan adalah hidup bahagia di kemudian hari.
Jika tak bisa hidup enak sekarang ini, mengapa tidak berharap di akhirat nanti?! Itulah tombo ati yang dianggap mampu menenangkan kegelisahan jiwa. Tapi, dengan harapan sedemikian, mereka justru melupakan luasnya khazanah Islam. Doktrin surga-neraka telah ikut mereduksi ajaran Islam. Seluruh amal perbuatan mereka selalu ditujukan untuk mendapat surga. Mereka berebut kavling surga. Pilihan setelah mati hanya dua: surga atau neraka.
Demi berebut surga, tak jarang mereka justru bertengkar dengan sesama. Mereka berlomba-lomba menyesatkan orang, memvonis orang lain sebagai pendosa dan terlaknat. Seolah hanya mereka sajalah yang layak menghuni surga. Doktrin ini ikut pula melumpuhkan etika dan moralitas yang merupakan pokok ajaran Islam. Orang lupa bahwa ajaran Islam sangat menekankan amal salih kepada sesama.
Karena itu, wajar bila sufi perempuan, Rabi’ah al-Adawiyah, merasa gundah। “Aku akan ke langit untuk membakar surga dan memadamkan neraka agar keduanya tak menjadi alasan orang untuk berbakti kepada-Nya.” Kegundahan Rabi’ah menunjukkan bahwa doktrin surga-neraka ikut memalingkan umat manusia dari esensi dari ajaran agama. Alih-alih berbuat kebajikan demi mendapat surga, mereka justru menyakiti sesama.