Thursday 25 November 2010

MENEGAKKAN DISIPLIN DI SEKOLAH

Sebut saja Ahmad (bukan nama asli), pelajar SMKN 1 Gegerbitung, terkena hukuman jalan jongkok sepanjang lapangan upacara. Ketika ditanya oleh temannya, dengan raut muka cemberut dan penuh kesal ia menjawab, "Pintu gerbang sekolah sudah ditutup, padahal baru telat 2 menit. Petugas mencatat nama dan membariskan ditempat yang berbeda. Tapi pada saat yang sama, Aku melihat Pak Guru yang telat lebih 35 menit dariku tetap bebas masuk ke kelas/kantor," ujar Ahmad dengan nada jengkel.

TIM DISIPLIN

Sekolah sebagai suatu institusi menginginkan kondisi lingkungan yang kondusif dalam segala aspek pelaksanaan manajemen pendidikan. Hal ini dapat dicapai jika dalam penanganannya menerapkan kedisiplinan yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, ketentraman, keteraturan dan ketertiban yang amat dibutuhkan suatu organisasi dalam mencapai tujuan.

Tuesday 26 October 2010

Sejarah susunan huruf di Keyboard

Sejarah Susunan Keyboard


Sejarah Susunan Keyboard. Pernahkah kalian berfikir mengapa susunan keyboard yang sehari-hari yang umumnya kita gunakan dibuat dengan susunan yang seperti itu. Dan apakah menurut kamu susunan yang seperti itu merupakan yang paling efisien yang pernah dibuat sehingga kita akan lebih mudah dan cepat untuk kita mengetik.

Tes kecepatan mengetik

New Trik Tips Komputer

Test Kecepatan Mengetik Kamu dengan bantuan sebuah web karya anak bangsa. Dengan melakukanTest Kecepatan Mengetik kamu akan mendapatkan sebuah motifasi untuk terus dan terus belajar untuk lebih cepat dalam mengetik. OK, setelah nanti kamu buka web tersebut akan
ada sebuah kalimat dan tugas kamu adalah mengetiknya dengan cepat (kalo bisa). Kamu di kasih waktu 1 menit untuk menyelesaikan tugas itu dan setelah waktu 1 menit itu habis akan muncul sebuah hasil/raportTest Kecepatan Mengetik Kamu.

Tidak usah berlama-lama lagi, langsung aja ke TKP

Test Kecepatan Mengetik

dan jangan pernah lupa untuk terus berusaha untuk menjadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

EBOOK GRATIS

Download Ebook Gratis. postingan kali ini saya akan memberikan beberapa Ebook Gratis tentang dunia komputer untuk kalian semua
anda dapat memilih Ebook mana yang akan anda download

jadi tunggu apa lagi !!!!!!!!! download sekarang juga 100% GRATIS

Ebook Tentang Windows

  1. Download Ebook 101 Rahasia Di Windows XP
  2. Download Ebook Trick And Tips Windows
  3. Downoad Ebook Trick And Tips Windows 2
  4. Download Ebook Trick Registry windows 
  5. Download Ebook  Mempercepat Running Windows
  6. Download Ebook Meningkatkan & Mempercepat Kinerja Windows 
  7. Download Ebook Maksimalkan Jari anda Pada Windows 
  8. Download Ebook 31 Jurus Menyempurnakan PC
  9. Download Ebook Trick And Tips Registry
  10. Download Ebook Trick Seputar Komputer
Microsoft Office

Game termahal

10. Killzone 2: Dengan Anggaran Pembuatan $45 juta


Salah satu game yang paling di jagokan oleh PS3, dan merupakan game yang telah dikembangkan selama lebih dari empat tahun.
Killzone 2, yang pada awalnya memiliki anggaran sebesar $ 20 juta. Yang kemudian membengkak menjadi $ 30 juta. Selanjutnya, pada tahap pengembangan game ini, anggaran kembali membengkak hingga mencapai $ 40 juta, sampai pada akhirnya total anggaran yang dibutuhkan untuk pembuatan game ini adalah sebesar $ 45 juta.

9. Final Fantasy XII: Dengan Anggaran Pembuatan $48 juta

Cara Protek flashdisk anda

Pada New Trik Tips Komputer kali ini akan diberitahukan bagaimana cara memberikan password di flashdisk tanpa menggunakan software. Berikut caranya.
  • Buka program Notepad Anda.
  • Setelah terbuka ketikkan atau copy paste skrip berikut ini:

Saturday 17 July 2010

Anak Sekolah Siap Beli BMW

Tak dapat dapat dipungkiri anak-anak yang bersekolah di SMK harus sudah mempersiapkan untuk hal yang satu ini mengapa tidak ? karena hal ini sudah sejalan dengan Tujuan dari SMK itu sendiri yaitu :
  1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam progam keahlian yang dipilihnya;
  2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet, dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam keahlian yang diminatinya;
  3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
  4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih

Saturday 10 July 2010

KONSEP SEKOLAH EFEKTIF

Konsep Sekolah Efektif itu sendiri sudah lama dikenal di dunia pendidikan di Indonesia sejalan dengan adanya perubahan cara berfikir (paradigma) pelaksanaan pendidikan/ pembelajaran secara mendasar, dari cara berfikir konvensional ke cara berpikir modern dan maju, berdasarkan hasil riset di bidang pendidikan.
Pilar-pilar/ciri/karakteri
stik Sekolah Efektif utamanya untuk memberikan wawasan pengetahuan yang utuh tentang kedudukan, tugas, peran dan fungsi sekolah sebagai agen pembaharuan, pelayanan, peningkatkan mutu sumber daya manusia, dan sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat secara keseluruhan. Kata kuncinya terletak pada bagaimana upaya setiap warga sekolah dapat mendukung terwujudnya pelaksanakan pendidikan dan pembelajaran secara berkualitas melalui pemberdayaan berbagai komponen penting yang terdapat di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar sekolah.
Sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki standar pengelolaan yang baik, transparan, responsibel dan akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal, dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efesien.
Telah banyak upaya yang dilakukan untuk menjadikan sekolah dapat memenuhi peran, tugas dan fungsinya sebagai agen pembaharuan, agen pelayanan masyarakat, dan agen pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak diantaranya yang sudah berhasil, tapi ada jumlah yang lebih banyak lagi yang tidak atau kurang berhasil.
Kemunculan konsep pilar-pilar sekolah efektif menjadi penting, karena dipandang sebagai terobosan dalam dunia pendidikan di era modern ini.
Sekolah efektif adalah sekolah yang memiliki sistem pengelolaan yang baik, transparan dan akuntabel, serta mampu memberdayakan setiap komponen penting sekolah, baik secara internal maupun eksternal, dalam rangka pencapaian visi-misi-tujuan sekolah secara efektif dan efesien.
Konsep Sekolah Efektif muncul berdasarkan hasil Meta riset yang dilakukan di berbagai Negara.
Riset awal membuktikan hal-hal berikut:
Di Amerika Serikat, Coleman (1966) melaporkan “Siswa yang berprestasi tinggi di sekolah, melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, dan hidupnya berhasil adalah siswa yang berasal dari keluarga yang sosial ekonominya tinggi. Sedangkan siswa yang prestasinya rendah, tidak mampu belajar di sekolah, drop out, tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, tidak mempunyai motivasi belajar adalah siswa yang berasal dari keluarga yang sosial ekonominya rendah.
Di Inggris, ROBBINS (1962) melaporkan bahwa Hampir semua siswa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi berasal dari keluarga yang ayahnya mempunyai profesi yang tinggi. Hanya 2% siswa yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi berasal dari keluarga yang ayahnya tidak mempunyai kecakapan/pendidikan yang memadai.
Pusat Penelitian Pengukuran dan Evaluasi NSW, (1960-1970) Australia, menyimpulkan bahwa Pendapat/pandangan orang tua tentang nilai-nilai pendidikan sangat berpengaruh thd prestasi pembelajaran anak di sekolah. Berdasarkan pendapat/pandangan orang tua tsb, dapat diprediksi prestasi siswa di sekolah, kapan siswa drop out, jenis pekerjaan apa yang akan ditekuninya.
Kesimpulannya, Latar belakang keluarga merupakan faktor penting yang menentukan prestasi/ keberhasilan siswa di sekolah. Apa yang dibawa siswa ke sekolah jauh lebih penting daripada proses yang terjadi di dalam sekolah. Sekolah tidak dapat membuat perubahan yang signifikan thd siswa.
Dari hasil riset ini, para ahli kemudian mempertanyakannya ”Betulkah sekolah pada umumnya tidak dapat membuat perubahan yang signifikan bagi siswa…?”
Atas dasar pertanyaan besar yang diajukan tersebut, selanjutnya ditemukan bahwa ternyata: Ada sekolah-sekolah yang secara konsisten menghasilkan siswa-siswa berprestasi tinggi, melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan lebih berhasil hidupnya, apapun latar belakang keluarga siswa.
Pertanyaaan selanjutnya adalah: SEKOLAH YANG BAGAIMANAKAH YANG DAPAT MENGHASILKAN SISWA YANG BERHASIL TSB?
Di INGGRIS , hasil penelitian Rutter (tahun 1979) melaporkan bahwa sekolah tsb memiliki ciri-ciri: menekankan pada pembelajaran, guru merencanakan bersama dan bekerja sama dalam pelaksanaan pembelajaran, dan ada supervisi yang terarah dari guru senior dan kepsek
Di Amerika Serikat, penelitian Weber (1971), Austin (1978), Brookeover & Lezotte (1979), Edmonds & Frederickson (1979), Phi Delta Kappa (1980), secara meta analisis menyimpulkan bahwa sekolah tsb mempunyai ciri: kepemimpinannya kuat, memiliki harapan yang tinggi bagi siswa dan guru, lingkungannya yang kondusif, kepala sekolah berperan sebagai ‘instructional leader’, kemajuan prestasi belajar siswa sering dimonitor, dan adanya dukungan pelibatan orang tua secara aktif.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, maka Berdasarkan meta analisis yang dilakukan MacBeath & Mortimer (tahun 2001), disimpulkan bahwa Sekolah Efektif itu memiliki cirri-ciri :
Visi dan misi yang jelas
Kepala sekolah yang profesional
Guru yang profesional
Lingkungan belajar yang kondusif
Ramah siswa
Manajemen yang kuat
Kurikulum yang luas dan berimbang
Penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna
Pelibatan masyarakat yang tinggi
Atas dasar hasil meta analisis tersebutlah kemudian MacBeath & Mortier (2001) menjabarkan lebih lanjut masing-masing ciri/karakteristik Sekolah Efektif tersebut secara lengkap yang kemudian disebut sebagai indikator-indikator Sekolah Efektif.
Referensi
* Macbeath & Mortimer (2001). Improving school effectiveness. Buckingham: Open University Press.
* Beare, Caldwell, Millikan (1992). Creating an excellent school. London: Routledge.
* Characteristics of effective schools: http://www.schoolparents.canberra.net.au/effective schools.
* Departemen Pendidikan Nasional (2005). Managemen berbasis sekolah. Jakarta: Depdiknas.

Thursday 17 June 2010

posting dari email

Satu lagi kelebihan blogger, bisa posting dari email yang bererti dari HP juga. Mantap ya.

Sunday 9 May 2010

Efek Konsumsi Teh Bagi Kesehatan

EFEK teh yang bermanfaat pada kesehatan telah didemonstrasikan pada studi eksperimental menggunakan hewan dan beberapa studi manusia. Dua penyakit yang paling intensif diinvestigasi adalah penyakit jantung dan kanker.
Walaupun mekanisme aktivitas protektif dari teh terhadap penyakit tersebut telah diajukan, ada inkonsistensi dalam hubungan antara konsumsi teh dan risiko penyakit tersebut pada manusia.
BANYAK studi epidemiologik telah menginvestigasi efek konsumsi teh pada penyakit kardiovaskuler. Pada suatu studi jangka panjang di Belanda, konsumsi teh berhubungan dengan risiko kematian yang rendah akibat penyakit jantung koroner dan insidensi stroke yang rendah.
Pada studi di Rotterdam, suatu hubungan terbaik konsumsi teh dengan keparahan aterosklerosis aortik telah diobservasi. Studi kesehatan di Boston menemukan bahwa subyek yang minum satu cangkir (200-250 ml) atau lebih teh hitam per hari memiliki kira-kira setengah risiko dari suatu serangan jantung dibanding dengan orang yang tidak minum teh.
Satu mekanisme yang diajukan untuk efek protektif yang mungkin dari teh terhadap penyakit kardiovaskuler adalah bahwa polifenol teh menghambat oksidari LDL, yang diketahui terlibat dalam perkembangan aterosklerosis.
Studi telah mengindikasikan bahwa konsumsi teh hitam telah memproteksi LDL terhadap oksidasi ex vivo. Polifenol teh berakumulasi pada partikel LDL setelah 3 hari konsumsi teh hijau atau hitam, tetapi level mereka tidak cukup untuk memperkuat resistensi terhadap oksidasi LDL.
Aktivitas hipokolesterolemik dari teh dapat juga berkontribusi kepada proteksi terhadap penyakit jantung. Pada hewan yang diberi pakan tinggi lemak dan kolesterol, teh hijau, teh hitam, dan polifenol teh telah mencegah peningkatan lipida serum dan hati, telah menurunkan kolesterol total serum atau indeks aterogenik, dan telah meningkatkan ekskresi fekal dari lipida dan kolesterol total.
Bila hamster diberi pakan lemak tinggi, hamster yang diberi minum teh hijau atau plifenol teh hijau memiliki kolesterol total serum dan level triasilgliserol yang rendah tetapi ekskresi lemak fekal yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
Namun, studi epidemiologik dan uji pada manusia telah gagal untuk menunjukkan suatu efek yang menurunkan kolesterol serum dari konsumsi teh hijau atau hitam. Dari 13 studi epidemiologik, hanya empat yang melaporkan hubungan terbalik. Suatu mekanisme potensial lain mungkin melalui efek teh pada berat dan lemak tubuh.
Observasi terbaru bahwa administrasi intragastrik teh hitam telah menghambat agregasi platelet dan telah mencegah thrombosis koronari eksperimental pada anjing dan bahwa konsumsi polifenol teh hijau telah menurunkan agregasi platelet yang terinduksi ADP yang memberikan suatu mekanisme yang mungkin untuk pencegahan penyakit kardiovaskuler. Namun, ekstrak teh hijau yang ekuivalen dengan 10 cangkir (2 liter) teh untuk 4 minggu tidak memiliki efek signifikan pada beberapa indikator yang berhubungan ke penyakit kardiovaskuler.
Teh hitam dan hijau telah menyebabkan peningkatan akut yang besar (30 menit setelah ingesti) pada tekanan darah daripada kafein sendiri. Namun, konsumsi teh reguler tidak mengubah tekanan darah.
Teh dan kanker
Teh telah dianggap sebagai suatu minuman pencegah kanker karena aktivitas seperti itu telah didemonstrasikan pada banyak model hewan.
Model-model tersebut meliputi kanker kulit, paru, esofagus, lambung, hati, usus halus, pankreas, kolon, kantung kemih, prostat, dan kelenjar susu. Larutan teh biasanya diberikan kepada hewan sebagai sumber tunggal cairan minuman.
Studi ekstensif pada tumorigenesis yang diinduksi cahaya UV dan bahan kimia sebagaimana tumor paru yang terinduksi bahan kimia dan yang terjadi spontan pada mencit telah mengindikasikan bahwa teh memiliki aktivitas inhibitori yang luas terhadap tumorigenesis dan efektif bila diadministrasikan selama tahap insiasi, promosi atau progresi karsinogenesis. Konklusi ini juga mungkin diaplikasikan pada model lain.
Hasil yang bertentangan telah dilaporkan mengenai efek teh pada karsinogenesis kolon; penghambatan dan kurang hambatan keduanya telah dilaporkan. Penghambatan dari tumorigenesis kelenjar susu yang terinduksi secara kimiawi oleh teh telah diobservasi pada tikus yang diberi pakan berlemak tinggi. EGCG telah diperlihatkan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara dan prostat manusia.
Banyak mekanisme yang telah diajukan mengenai aksi inhibitori teh terhadap karsinogenesis. Mekanisme yang paling umum adalah aktivitas antioksidatif, tetapi banyak mekanisme yang lain juga penting. Efek antiproliferatif dari catechin teh telah didemonstrasikan pada model tumorigenesis paru dan kulit pada mencit. Hambatan tranformasi sel dan pertumbuhan sel oleh catechin dan theaflavin murni juga telah dilaporkan.
Aktivitas itu telah dihubungkan ke hambatan aktivitas activator protein 1 (AP-1). Karena aktivasi AP-1 yang sering pada banyak kanker manusia, aksi ini mungkin dapat diaplikasikan untuk pencegahan kanker manusia. Penghambatan enzim yang berhubungan dengan promosi tumor, seperti ornithine decarboxylase, protein kinase C, lipoksigenase dan sikloosigenase oleh teh telah diperlihatkan. Hubungan antara penurunan lemak tubuh oleh teh dan hambatan tumorigenesis kulit telah diobservasi.
Mencit yang minum teh hitam atau teh hijau memiliki tumor paru yang lebih sedikit dan berat yang kurang dibanding kontrol, walaupun mereka mengonsumsi jumlah makanan yang sama atau lebih. Berdasarkan aktivitas inhibitori yang bervariasi yang telah diobservasi pada model hewan yang berbeda dan kultur sel kanker yang berbeda, mungkin bahwa kandungan dan mekanisme teh yang multipel terlibat dalam hambatan karsinogenesis.
Efek teh pada nutrisi
Pada mencit kegemukan, konsumsi teh oolong selama 10 minggu telah mencegah kegemukan dan perlemakan. Absorpsi nutrien yang menurun dan pembakaran energi yang meningkat mungkin keduanya berkonstribusi pada efek tersebut.
Ekstrak teh hijau telah menstimulasi thermogenesis jaringan adiposa pada tikus sampai suatu tingkat yang lebih besar daripada yang dapat dilakukan oleh kafein sendiri. Ingesti ekstrak teh hijau oleh laki-laki muda sehat dengan setiap makanan menghasilkan peningkatan yang signifikan pada pembakaran energi 24 jam.
Studi ini telah mengindikasikan bahwa polifenol teh menghambat aktivitas catechol-O methyltransferase dan bereaksi sinergis dengan kafein untuk memperpanjang stimulasi simpatetik dari thermogenesis.
Apakah konsumsi teh mengganggu absorpsi protein pada manusia masih perlu diinvestigasi lebih lanjut. Karena afinitas ikatan yang kuat dari polifenol teh terhadap ion-ion logam, efek teh yang mungkin pada absorpsi nutrien tersebut merupakan hal yang penting.
Penurunan absorpsi besi karena minum teh telah dilaporkan. Kelihatannya efek tersebut terutama pada besi nonheme, dan bila teh dan besi dikonsumsi bersamaan. Absorpsi besi heme dari daging yang dimasak tidak dipengaruhi oleh konsumsi teh.
Di antara wanita umur 65-76 tahun, konsumsi teh berhubungan dengan pengukuran densitas mineral tulang yang lebih besar, yang konsisten dengan laporan bahwa teh bersifat protektif terhadap fraktura tulang pinggul. Data tersebut mengindikasikan bahwa komponen selain dari polifenol, seperti fitoestrogen atau fluorida, mungkin mempengaruhi densitas mineral tulang. Teh ditemukan menghambat aktivitas glukosiltransferase dari streptokokki oral dan perkembangan caries gigi pada tikus. Teh mengandung fluorida yang mungkin akan memperkuat enamel gigi dan meningkatkan kesehatan gigi.
Pada model mencit arthritik yang terinduksi kolagen, polifenol teh hijau secara signifikan mereduksi insidensi dan keparahan arthritis. Ekspresi mediator inflamatori yang meliputi siklooksigenase-2, interferon gamma, dan TNF-alpha lebih rendah pada sendi arthritik dari mencit yang diberi polifenol teh hijau. Katarak, yang berkembang sebagai akibat presipitasi protein pada lensa mata, mungkin direduksi oleh konsumsi teh yang meningkat.*
Sumber: http://www.kompas.com/

Penyakit Jantung Dan Stroke Serta Pencegahannya

  • Penyakit jantung dan stroke merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini di Indonesia penyakit jantung menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian.
Penyakit jantung dan stroke sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua. Dulu memang penyakit-penyakit tersebut diderita oleh orang tua terutama yang berusia 60 tahun ke atas, karena usia juga merupakan salah satu faktor risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern.
Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh, negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap cermin pola hidup modern. Sejumlah perilaku seperti mengkonsumsi makanan siap saji (fast food) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolah raga, dan stress, telah menjadi gaya hidup manusia terutama di perkotaan. Padahal kesemua perilaku tersebut dapat merupakan faktor-faktor penyebab penyakit jantung dan stroke.
Faktor-Faktor Risiko Penyakit Jantung & Stroke
Ada berbagai macam penyakit jantung, namun penyakit jantung yang umumnya ditakuti adalah jantung koroner karena menyerang pada usia produktif dan dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak. Penyebab penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner.
Penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri koroner disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol, trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam (endotelium) dari dinding pembuluh nadi. Hal ini mengurangi atau menghentikan aliran darah ke otot jantung sehingga mengganggu kerja jantung sebagai pemompa darah. Efek dominan dari jantung koroner adalah kehilangan oksigen dan nutrient ke jantung karena aliran darah ke jantung berkurang. Pembentukan plak lemak dalam arteri akan mempengaruhi pembentukan bekuan darah yang akan mendorong terjadinya serangan jantung.
Ada empat faktor utama penyebab penyakit jantung, yaitu :
  1. merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun
  2. kadar lemak darah (kolesterol) yang tinggi
  3. tekanan darah tinggi
  4. penyakit kencing manis
Seperti halnya penyakit jantung, stroke juga erat kaitannya dengan gangguan pembuluh darah. Stroke terjadi karena ada gangguan aliran darah ke bagian otak. Bila ada daerah otak yang kekurangan suplai darah secara tiba-tiba dan penderitanya mengalami gangguan persarafan sesuai daerah otak yang terkena. Bentuknya dapat berupa lumpuh sebelah (hemiplegia), berkurangnya kekuatan sebelah anggota tubuh (hemiparesis), gangguan bicara, gangguan rasa (sensasi) di kulit sebelah wajah, lengan atau tungkai.
Faktor-faktor risiko untuk terjadinya stroke mempunyai kesamaan dengan faktor risiko penyakit jantung, yaitu :
  • Merokok
  • Hipertensi
  • Kadar lemak darah tinggi
  • Diabetes mellitus
  • Gangguan pembuluh darah/jantung
  • Tingginya jumlah sel darah merah
  • Kegemukan (obesitas)
  • Kurang aktifitas fisik/olah raga
  • Minuman alcohol
  • Penyalahgunaan obat (Narkoba)
Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke dengan Pola Hidup Sehat
Upaya pencegahan untuk menghindari penyakit jantung dan stroke dimulai dengan memperbaiki gaya hidup dan mengendalikan faktor risiko sehingga mengurangi peluang terkena penyakit tersebut.
Untuk pencegahan penyakit jantung & stroke hindari obesitas/kegemukan dan kolesterol tinggi. Mulailah dengan mengkonsumsi lebih banyak sayuran, buah-buahan, padi-padian, makanan berserat lainnya dan ikan. Kurangi daging, makanan kecil (cemilan), dan makanan yang berkalori tinggi dan banyak mengandung lemak jenuh lainnya. Makanan yang banyak mengandung kolesterol tertimbun dalam dinding pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis yang menjadi pemicu penyakit jantung dan stroke.
Berhenti merokok merupakan target yang harus dicapai, juga hindari asap rokok dari lingkungan. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri, dan meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok.
Kurangi minum alkohol. Makin banyak konsumsi alkohol maka kemungkinan stroke terutama jenis hemoragik makin tinggi. Alkohol dapat menaikan tekanan darah, memperlemah jantung, mengentalkan darah dan menyebabkan kejang arteri.
Lakukan Olahraga/aktivitas fisik. Olahraga dapat membantu mengurangi bobot badan, mengendalikan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah yang merupakan faktor risiko lain terkena jantung dan stroke
Kendalikan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah. Hipertensi merupakan faktor utama terkena stroke dan juga penyakit jantung koroner. Diabetes juga meningkatkan risiko stroke 1,5-4 kali lipat, terutama apabila gula darahnya tidak terkendali.
Hindari penggunaan obat-obat terlarang seperti heroin, kokain, amfetamin, karena obat-obatan narkoba tersebut dapat meningkatkan risiko stroke 7 kali lipat dibanding dengan yang bukan pengguna narkoba.
Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke dengan Tumbuhan Obat
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit jantung dan stroke mempunyai efek melancarkan sirkulasi darah dan sebagai antikoagulan yaitu mencegah penggumpalan darah, karena penyakit jantung dan stroke penyebab utamanya adalah gangguan pada pembuluh darah.
Beberapa jenis tumbuhan Obat dan bahan alami yang dapat digunakan untuk mencegah dan mengatasi Penyakit Jantung dan Stroke antara lain :
  1. DAUN DEWA (Gynura segetum)
    Efek farmakologis : sebagai anticoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan membersihkan racun.
    Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya. Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram umbinya.
  2. Mengkudu (Morinda citrifolia)
    Khasiat ; menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah tinggi. Khasiat tersebut dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Dosis : 2-3 buah yang matang 
  3. BAWANG PUTIH (Allium sativum)
    Efek : melancarkan sirkulasi darah, antikoagulan (mencegah pembekuan darah), menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah sistem kekebalan.
  4. BAWANG BOMBAY (Allium cepa)
    Berkhasiat mencegah pengumpalan darah, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar gula darah dan menurunkan tekanan darah. 
  5. Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula)
    Khasiat/efek : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
  6. Rumput laut (Laminaria japonica)
    Khasiat : mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.
  7. Terung Ungu (Solanum melongena L.)
    Khasiat : mencegah aterosklerosis (penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah), mencegah meningkatnya kolesterol darah, menurunkan ketegangan saraf.
  8. Jantung pisang
    Khasiat : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah.
  9. Bunga Mawar (Rosa chinensis)
    Khasiat/efek : melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun. Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering
  10. Siantan (Ixora stricta Roxb.)
    Khasiat: mengecilkan bekuan darah, menurunkan tekanan darah. Dosis pemakaian : 10-15 g bunga
Sumber: http://www.nganjuk.go.id

Friday 19 March 2010

Anti Virus

Saat ini anti virus baru, bagus dan gratis yang terpilih adalah Avira 9, mau?
klik di sini!

Sunday 7 March 2010

Model Penilaian

Apa prinsip penilaian yang dipakai?

Penilaian adalah sebuah proses yang berkelanjutan untuk mendeteksi kekuatan dan kelemahan siswa dalam aspek mindsets/karakter, skills dan pengetahuan. Pada era sekarang manfaat penilaian sebenarnya diperuntukan bagi siswa agar mereka sendiri yang lebih mengenali kelebihan dan kelemahannya sendiri, (Wiggins & McTighe, 1998). Asumsinya, siswa yang mengenali kekuatan dan kelemahanan sendiri akan mudah membentuk sikap belajar, terutama self directed learning.



Selain berkesinambungan, penilaian adalah bersifat terbuka yaitu siswa tahu aspek yang dinilai dan kriteria penilaian sebelum mereka memulai belajar. Aspek yang dinilai lebih dominan pada kinerja yang merefleksikan pengetahuan, kecakapan dan karakter atau mindset.



Setiap tahapan proses belajar dapat terjadi proses penilaian. Tahapan eksplorasi siswa dinilai tentang kemampuan mendisain alat mencatat data, kemampuan melihat kemungkinan, mengambil kesimpulan, pada saat action dapat dinilai tentang kerjasamanya, ketepatan waktu, ketrampilan mengelola bahan. Di tahap komunikasi dinilai kemampuan menjelaskan tentang subject matter-nya, kemampuan persuasifnya serta sikap menghargai audience-nya. Penilaian tidak sekedar mengingat kembali apa yang pernah dibaca.



Apakah tes masih perlu?



Tes dapat dipakai sebagai alat menilai tapi tidak selalu diperlukan. Guru dapat menilai dengan cara analisa hasil kerja, observasi cara kerja dan perilaku belajar. Untuk mendeksi pengetahuan siswapun tidak selalu dengan tes. Dengan presentasi dan konferensi, pengetahuan siswa terhadap subject matter dapat terdeteksi.

Bagaimana cara melihat keberhasilan siswa?

Keberhasilan lebih terlihat pada sebuah pertumbuhan, sehingga yang perlu dihargai dari siswa adalah pertumbuhan yang dimunculkan lewat perilaku atau kinerjanya.. Harus diingat menilai adalah menghargai, bukan untuk mencari kesalahan. Faktor yang dihargai adalah pertumbuhan. Setiap usaha untuk membuat pertumbuhan, apakah di aspek pengetahuan, ketrampilan atau sikap perlu mendapat penghargaan.



Keberhasilan dapat terlihat lewat ketercapaian target yang telah ditetapkan. Kalau siswa mencapai target dan dapat dibuktikan lewat indikator-indikator yang terobservasi.dia dapat dinyatakan berhasil. Jadi keberhasilan siswa satu dengan yang lain bisa berbeda, tergantung dari kemampuan mencapai target.



Selama ini praktek menilai di banyak sekolah terlanjur hanya memperhatikan aspek pengetahuan yang dapat diingat atau dipahami. Semakin banyak yang dingat dianggap semakin baik. Perilaku ini muncul dalam bentuk tes. Tes menjadi sangat dominan dalam praktek menilai. Bahkan sekolah cenderung untuk memperbanyak tes karena dianggap akan memacu siswa untuk belajar. Prestasi siswa dilihat dari hasil atau nilai skor yang didapat dari tes. Akhirnya perilaku belajar disetir oleh tes.



Pendidikan entrpreneurship akan mengubah perilaku menilai, karena kurikulum pendidikan entrepreneur menempatkan karakter menjadi aspek yang penting bagi pertumbuhan siswa, karena akan membantu siswa mengembangkan kebajikan-kebajikan (virtue), "The Content of good Chracter is virtue", (Lickona, 2004, h. 7)



Proses menilai tidak selalu dengan menggunakan alat tes. Pertumbuhan siswa akan terlihat dari apa yang telah dilakukan dan hasil kerjanya. Kemampuan bekerja sama akan terlihat melalui cara siswa bekerja dalam tim. Kemampuan berkomunikasi terlihat lewat presentasi dan cara menturakan ide.Tidak perlu selalu menggunakan tes. Model-model penilaian seperti ini sering disebut dengan penilaian otentik, (Burke, 1999)

Siapa saja yang dilibatkan dalam proses menilai?

Yang sangat terlibat adalah siswa sendiri. Siswa harus tahu target apa yang akan dicapai dan kriteria seperti apa yang dipakai. Siswa didorong untuk menentukan target agar proses self directed learning dapat terbangun. Guru membantu siswa agar tetap konsisten dengan target yang telah ditetapkan. Tanpa keterlibatan siswa dalam proses menilai, pendidikan entrepreneur menjadi tidak efektif karena siswa tidak terlatih untuk mengembangkan rasa memiliki terhadap proses belajarnya.



Apakah model penilaian tersebut sesuai dengan harapan pemerintah?

Sebenarnya pemerintah telah mengajurkan sistem penilaian kinerja atau penilaian otentik. Sayangnya aplikasi sistem ini lebih dominan administrasinya. Mungkin karena kemampuan SDM masih terbatas dan belum ada pengalaman yang dapat dijadikan referensi.



Bagaimana menghadapi orang tua yang masih berorentasi pada nilai angka 1 - 10?

Sebaiknya tidak usah terlalu mengkonflikan antara mau pakai skor atau tidak. Yang penting nilai skor selalu punya makna. Apa bedanya anak yang mendapat nilai 7 dan 8? Nilai delapan lebih tinggi, tapi beda kemampuan riilnya ? Selama ini nilai hanya sebagai alat untuk membandingkan. Nilai 8 lebih baik dari 7.



Guru masih dapat memberikan nilai 7 atau 8. Tapi setiap nilai sebaiknya punya makna. Nilai 7 berarti siswa dapat ...., begitu juga dengan nilai 9 artinya siswa dapat menunjukan kemampuan seperti apa? Orang tua kadang-kadang memang memperdebatkan perbedaan nilai 0,5. Seolah-olah menjadi sangat penting. Tapi sebenarnya nilai 0,5 itu mewakili kemampuan apa?



Sekolah sebaiknya membuat program-program untuk orang tua. Biasanya disebut pendidikan untuk orang tua. Tujuannya untuk memperkenalkan kembali hal-hal baru yang akan dilakukan oleh sekolah. Sekolah tidak perlu terlalu kuatir kalau masih ada persepsi yang tidak sama dari orang tua, karena proses menyamakan persepsi memang memerlukan waktu.



Peran Guru

Guru seperti apa yang sesuai dengan pendidikan entrepreneur?

Guru yang terbuka dan mau belajar hal-hal baru. Itu syarat mutlak. Guru seperti ini tidak menjadikan pengalaman pribadinya menjadi standar kerjanya. Bisa jadi apa yang telah dipelajari dan dilakukan selama ini tidak dipakai lagi karena dia mendapat hal yang baru dan lebih berguna bagi perkembangan siswanya. Guru belajar dari masa lalu sedangkan mereka harus menyiapkan siswa untuk hidup di masa yang akan datang. Pengalaman belajar masa lalu tidak sepenuhnya dapat diaplikasikan untuk masa depan.



Mindset guru harus berubah karena mengajar tidak lagi memberi, tapi mendampingi dan memberikan insiprasi-inspirasi agar siswa dapat menjalani tahapan-tahapan belajar untuk menghasilkan inovasi. Guru harus mengembangkan habit eksplorasi, merencanakan, mencipta, berbagi dan refleksi. Sebenarnya ini sama dengan siklus belajar siswa, cuma area yang dipelajari berbeda.

Make it your goal to affect not only the minds of your students but their lives as well. Influence them. Lead them. Let your personal disciplines be a classroom where your students will learn how to live, and not just how to spell or count. If that's your goal, your work will go on long after you're gone



Great teachers don't produce a product; they produce an effect



Toler, 2005



Habit merencanakan penting karena guru tidak dapat mengajar tanpa perencanaan yang baik. Perencanaan tidak dilihat dari sisi administrasinya. Melainkan esensi yang dapat membuat siswa mengembangkan kreatifitas dan inovasinya.



Kompetensi yang sangat penting adalah kompetensi belajar dan mengajar. Guru akan mengalami kesulitan kalau dia tidak mempunyai kebiasaan belajar hal-hal baru. Aspek dari kompetensi mengajar yang penting untuk dikembangkan adalah cara untuk memfasilitasi siswa menemukan ide-ide baru. Pada tahap eksplorasi guru harus mampu mengarahkan siswa dengan disain tahapan belajar yang sistematis dan bertahap tanpa mengurangi kesempatan bagi siswa untuk berlatih menemukan kesempatan



Guru memberi kesempatan siswa membuat interpretasi dan mencari hubungan satu konsep dangan konsep lain serta mengambil kesimpulan. Pada tahap perencanaan, guru berperan sebagai advisor agar siswa dapat membuat rencana kerja sesuai dengan terget yang harus dicapai. Tekhnik-teknik memberikan inspirasi perlu dikuasai. Di tahap komunikasi guru berperan sebagai sparing partner siswa dengan memberikan pancingan-pancingan agar cara siswa berkomunikasi fokus dan meyakinkan. Guru berperan sebagai kritikus yang memberikan masukan-masukan agar siswa menjadi reflektif dan mengenali hal yang perlu diperhatikan. Peran dan kompetensi guru dalam mengajar menjadi bervariasi.



Bagaimana cara mengembangkan kompetensi guru?

Melalui pengembangan program profesional guru yang terencana dan berkesinambungan. Guru yang baik tidak lahir tapi melalui proses yang didisain. Sekolah perlu mengagendakan kegiatan pengembangan guru dalam kalender akademik. Dua prinsip yang penting dalam pengembangan kompetensi guru. Pertama standar ekspektasi sekolah. Ada indikator-indikator perilaku yang terbaik yang diharapkan oleh sekolah. Misal : Apa ciri mengajar yang baik? Standar tersebut harus tertuang dalam dokumen sekolah dan semua guru mengacu ke standar tersebut. Kedua, melalui proses fasilitasi. Tidak semua guru mampu mencapai standar yang ditetapkan. Itu adalah kondisi yang sangat wajar di semua sekolah. Untuk itu sekolah perlu memfasilitasi mereka dengan program-program training, workshop dan pendampingan.



Ekspektasi tanpa fasilitasi membuat guru frustasi dan putus asa. Sebaliknya fasilitasi tanpa ekspektasi dapat membuat guru tidak fokus dan masing-masing guru dapat mengembangkan standar sendiri. Standar yang tidak sama membuat misi dan image sekolah menjadi tidak jelas.



Bagaimana kalau ada guru yang tidak mampu atau tidak mau?

Kalau tidak mampu, masih ada harapan untuk dimampukan. Tapi kalau ada guru tidak mau berkembang, harus dilihat faktor yang membuat ia tidak mau. Kalau guru punya ideologi atau standar referensi lain, ini menjadi PR sekolah. Sekolah manapun akan sulit untuk mengelola guru yang mempunyai standar ideologi yang berbeda. Tapi sebenarnya ideologi guru dapat berubah kalau sekolah punya ekspektasi yang kuat dengan disertai program fasilitasi.

Apakah usia guru berpengaruh terhadap program ini?

Guru yang bekerja tanpa ada ekspektasi dari lingkungan akan cenderung kerja rutin. Kerja rutin dalam jangka waktu lama akan membuat guru menjadi individualis. Apa yang dikerjakan dijadikan standar best practices. Guru tersebut tidak terdorong mencari referensi-referensi di luar dirinya. Apa yang sudah dikerjakan dianggap baik untuk semuanya. Situasi seperti ini yang membuat guru menjadi sulit berubah



Situasi akan bertambah rumit kalau setiap guru mempunyai standar sendiri-sendiri. Bahkan cara kerja guru lain yang tidak produktif dijadikan referensi baginya. Ungkapan seperti, "Dia mengajar seperti itu juga dapat gaji yang sama, mengapa saya harus kerja lebih keras?" jelas menunjukan kalau guru saling membuat standar berdasarkan apa yang dikerjakan guru lain.



Sebaliknya kalau sekolah mempunyai ekspektasi kuat yang dituangkan ke dalam dokumen kebijakan dan dijadikan sebagai standar best practices sekolah, semua guru akan mengacu ke standar tersebut. Standar ditinjau secara periodik agar profesionalisme guru tetap berkembang. Sekolah yang mempunyai sistem seperti ini, akan memacu guru (berapapun usianya) untuk tetap belajar. Kalau sekolah sudah mempunyai sistem seperti ini tapi masih ada guru yang tidak mau berkembang, berarti guru tersebut (mungkin) tidak sesuai untuk sekolah yang menerapkan sistem pendidikan entrepreneurship.




Peran Kepala Sekolah



Kepala sekolah seperti apa yang sesuai dengan pendidikan entrepreneur?

Pertama, kepala sekolah yang dapat berperan sebagai curriculum leader, yaitu penggagas dan pengambil keputusan aplikasi kurikulum. Peka untuk memberikan referensi-referensi ketika guru menghadapi kesulitan dalam menterjemahkan konsep ke praktek. Dalam hal-hal tertentu KS harus mengambil resiko untuk bertanggung jawab kalau kebijakan kurikulum sekolah berbeda dengan sekolah lain. Pengetahuan tentang kurikulum sangat perlu agar argumentasi dan penjelasan aplikasi kurikulum selalu dari perspektif filosofi kurikulum yang dijalankan dan demi kepentingan siswa.



Aplikasi kurikulum selalu mempertimbangkan isu-isu yang mungkin akan muncul sehingga strategi implementasi didisain dan melibatkan orang-orang kunci di sekolah. Seandainya ada pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kebijakan kurikulum, KS harus mampu menjelaskan dengan disertai contoh dari best practices yang ditemukan.



Kedua, kepala sekolah adalah simbol ekspektasi sekolah. Visi dan misi sekolah sebenarnya mempunyai harapan-harapan untuk dioperasionalkan. Kepala sekolah harus mampu menangkap dan bekerja berdasarkan harapan tersebut. Harapan-harapan verbal yang disampaikan KS akan berpengaruh pada perilaku guru. Semakin kuat ekspektasi semakin banyak kemungkinan perilaku guru akan berubah. Inisiatif-inisiatif untuk bertindak guna memberikan dukungan bagi guru yang mecoba membuat implementasi berpengaruh pada kinerja guru dan mereka akan merasa aman untuk mencoba hal-hal baru.



Ketiga, kepala sekolah yang dapat membangun dan mengelola kultur kerja secara kolaborasi. Cara kerja seperti ini tidak muncul dengan sendirinya. Kerja tim dimulai dengan komitmen untuk membuat agenda rapat guru secara teratur dan terjadwal.



Bagaimana cara mengembangkan kompetensi kepala sekolah?

Prinsipnya sama dengan guru. Harus ada keberanian untk mengambil resiko dan mempunyai habit belajar dan terbuka. Kepala sekolah saat ini tidak sekedar menjadi pelaku kebijakan, melainkan sebagai pembuat dan pengelola kebijakan.



Masuk jejaring sangat membantu kepala sekolah karena akan saling memberikan inspirasi dan penguatan konsep-konsep yang dimilikinya. Kecenderungan kepala sekolah ketika masuk ke sebuah lingkaran jejaring, mudah terikat pada sistem sosial. Walaupun tidak setuju tapi tetap menjalankan program demi rasa solidaritas. Mereka tidak sependapat tapi tidak mau berbeda karena demi kebersamaan. Jejaring yang mengikat seperti ini menjadi tidak produktif karena hanya penguatkan aspek sosial. Tidak mendorong kepala sekolah untuk mengambil tindakan-tindakan inovatif.



Jejaring yang diharapkan adalah yang fokus pada pembentukan pola kerja berdasarkan pertimbangan-pertimbangan profesi. Semakin kuat dalam jejaring, semakin banyak hal yang didapat untuk dijadikan referensi pengembangan sekolah.

Kepala sekolah juga berperan menjadi opportunity seeke atau opportunty creatorr, mencari peluang pengembangan. Dengan ketrampilan belajarnya, KS melakukan evaluasi dan refleksi yang terus-menerus untuk menentukan target peningkatan berikutnya. Kalau ditanya, apa lagi yang perlu diperbaiki? KS dengan jelas dapat mengutarakan data-data yang perlu diperhatikan. KS sebagai agen yang dapat membentuk kultur perbaikan yang berkisambungan, continous improvement.



Bagaimana kalau misi kepala sekolah dalam menyelengarakan sekolah tidak sama dengan misi pendidikan entrepreneur?



Kemungkinan akan timbul masalah. KS akan menjadi part of the problem. Yang ideal KS sebagai part of the solution. Memang masih banyak KS yang sudah terlanjur terikat dengan satu referensi dan satu model, yaitu model yang telah diberikan oleh DIKNAS. Kalau sekolah diharuskan mengembangkan model sendiri, ada perasaan kuatir dan bersalah kalau tidak disetujui oleh pengawas. KS menjadi tidak percaya diri untuk menjalankan sistem yang berbeda, apalagi membuat sistem yang berbeda.



Pendidikan entreprepreneur tidak dapat bekerja dengan KS sepert itu. Kita memerlukan KS yang mempunyai jiwa dan spirit entrpreneur juga. Berani mengambil resiko dan selalu mencoba untuk berinovasi. Inovasi selalu menghasilkan dampak perbedaan. Perbedaan menjadi hal yang wajar.



Kita juga memerlukan KS yang komunikator, yang dapat menjelaskan ide-idenya dengan perspektif edukatif dan dengan pemilihan bahasa serta sikap yang dapat membuat audience memberikan respon positif. Seorang komunikator mempunyai cara untuk merespon ide-ide yang tidak sesuai dengan misi sekolah tanpa mengurangi penghargaan pada orangnya.




Managemen Sekolah



Sistem managemen sekolah seperti apa yang sesuai dengan pendidikan entrepreneur?

Sekolah harus mengembangkan kultur sekolah yang tetap fokus pada continous improvement. Fokus kultur bekerja adalah kemajuan, yang didukung komunitas yang kolaboratif Setiap kemajuan menghasilkan dampak disharmony karena setiap orang mempunyai perbedaan dalam beradaptasi dengan ekspektasi misi sekolah. Disharmony inilah yang harus dikelola agar setiap orang fokus pada cara untuk memenuhi ekspektasi sekolah dan menghargai perbedaan yang muncul di antara mereka.



Kerja secara kolaborasi menjadi hal yang harus diciptakan, yaitu membuat setiap orang sadar akan tujuan target sekolah dan bertanggungjawab untuk memberikan kontribusi pada proses mencapai target. Kolaborasi tidak saling menggantungkan tapi saling bergantung. Satu bagian tidak menjalankan perannya seperti yang telah disepakati, target tim tidak akan tercapai. Setiap guru harus dibiasakan membuat rencana mengajar dalam tim dan mereka bertemu untuk membahas persiapan mengajar dalam waktu yang telah dijadwalkan.



Apakah ada prasyarat bagi sekolah untuk menerapkan sistem pendidikan entrepreneur?

Syarat yang paling utama adalah komitmen sekolah terhadap misi pendidikan entrepreneur. Sekolah yang setuju dengan prinsip-prinsip pendidikan entrepreneurship dan berkomitmen untuk mengaplikasikan serta mengembangkan kurikulum sesuai dengan konteks sekolah, dapat menerapkan sistem pendidikan entrepreneur.



Kurikulum pendidikan entrepreneurship sifatnya adalah evolutif, yaitu berkembang terus sejalan dengan temuan-temuan dari the best practices. Kekuatan kurikulum ini bukan pada banyaknya teori yang melandasinya, melainkan kontribusi para praktisi dalam mengembangkan dalam praktek sehari-hari. Selanjutnya temuan-temuan baru harus dibagikan ke sekolah lain agar dijadikan inspirasi pengembangan. Komitmen lain yang juga diharapkan adalah bersedia untuk berbagi. Perkembangan ilmu tidak akan bermanfaat banyak kalau hanya disimpan untuk dirinya sendiri. Sekolah yang menerapkan pendidikan entrepreneurship diwajibkan untuk terlibat dalam kultur berbagi, saling memberikan inspirasi bagi sekolah lain. Untuk memudahkan cara berbagi nantinya perlu dibuat sebuah forum komunitas



Sekolah harus menghindari sikap egois dan tertutup. Masih ada sekolah-sekolah yang sebenarnya sudah maju tapi tertutup bagi sekolah lain untuk belajar. Sekolah mejadi takut kalau ide-idenya dicontoh oleh sekolah lain. Akhirnya mereka menjadi saling berkompetisi dengan cara seperti kompetisi warung makan. Takut kalau resepnya dicuri oleh orang lain.



Bagaimana kalau orentasi sekolah yang sekarang hanya berorentasi pada nilai UN dan mau bergabung dalam komunitas?



Harus mengubah orentasi besarnya dulu. Bukan berarti sekolah tersebut mengabaikan sisitem UN. Namun arah penyelenggaraan sekolah tidak sekedar memenuhi harapan UN, Beyond the UN! Komunitas sekolah tersebut harus membuat kesepakatan ulang tentang misi sekolah. Misi yang lebih menyiapkan siswa untuk dapat berkreasi dan berinovasi. Tanpa perubahan pada orentasi sekolah, program hanya akan terjadi tambal sulam. Pendidikan entrepreneur hanya akan mendarat di permukaaan, dan tidak menjadi spirit yang menggerakan praktek penyelenggaraan sekolah. Kegiatan entreprenerial hanya sekedar kegiatan-kegiatan jual beli.



Bagaimana dengan sekolah yang sudah punya framework kurikukum dari negara lain?

Bisa saja dikombinasikan asal filosofi kurikulumnya tidak bertentangan. Sekarang memang ada sekolah yang mengimport kurikulum dari negara lain. Ada sekolah yang memang setuju dengan filosofi tersebut, namun ada sekolah yang menganggap kurikulum sebagai "merek dagang". Supaya lebih terkenal, sekolah tersebut menggunakan kurikulum negara lain.



Sistem pendidikan entrepreneur yang sedang dirintis tidak menggunakan prinsip tersebut. Kurikulum sehebat apapun tidak akan berfungsi dengan baik kalau SDM sekolah tidak dapat mengelola kurikulum. Lebih baik belajar untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum sambil menjiwai kurikulum tersebut. Kita ingin menumbuhkan rasa percaya diri di kalangan praktisi bahwa guru kita mampu untuk mengelola dan mengembangkan kurikulum. Referensi kurikulum sudah banyak dan mudah diakses, sehingga tidak perlu kuatir kalau kurikulum entrepreneur tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum . Memang kemampuan tidak lahir secara otomatis, perlu proses bekerja secara kolaborasi



Keberhasilan sekolah bukan terletak pada kurikulum dan sarana sekolah. Namun pada kualitas SDM yang inovatif dan berani mengambil resiko untuk bekerja dan mengembangkan kurikulum dan mengelola sarana yang ada. Guru-guru yang potensial sebaiknya mempunyai wadah untuk berkreasi dan berbagi dan perlu diberi kesempatan untuk belajar, berkreasi di bidang kurikulum.

Bagaimana cara memperkenalkan program ini ke masyarakat?

Seperti yang pernah dijelaskan di atas, sekolah perlu membuat program-program pendidikan untuk orang tua. Mereka perlu tahu dengan jelas tentang aspek-aspek kekuatan dar sistem kurikulum dan alasan mengapa sekolah memakainya. Tidak semua orang tua langsung setuju. Mereka juga perlu proses bahkan kadang-kadang bukti untuk menjadi percaya dan medukung program ini.



Sekolah perlu membuat sesi komunikasai dengan para orang tua. Ibarat sebuah perusahaan, sekolah perlu mempromosikan program sekolah. Yang perlu diperhatikan adalah rasa percaya diri dan kesepakatan di internal sekolah. Kalau masih ada perbedaan belief di tingkat sekolah, orang tua juga akan ragu.



Bagaimana mengatasi hambatan yang terjadi?

Tergantung jenis hambatan. Kalau hambatan masih dilevel belief harus banyak diskusi dengan menggunakan referensi best practices dari seting sekolah lain. Kalau hambatan di level kebijakan, sekolah perlu membuat kesepakatan-kesepakatan baru yang tertuang dalam kebijakan sekolah. Hambatan dilevel teknis, misal guru tidak mampu, dapat diatasi dengan training atau lokakarya.



Dalam tahap awal perlu ada fleksibilitas dan keterbukaan dari semua unsur. Masing-masing tidak bisa menggunakan standar dan pengalaman sendiri. Ada kompromi-kompromi waktu dan proses. Tapi bukan kompromi di level standar kwalitas.



Yayasan penyelenggara sekolah memegang peranan penting dalam tahap implementasi. Anggota yayasan harus sepakat dengan misi sekolah dan mendukung proses implementasinya. Akan banyak kesulitan kalau misi anggota yayasan dan staf sekolahnya tidak sama. Kalau ada anggota yayasan yang punya filosofi yang terbatas dalam mengukur keberhasilan sekolah, yaitu melalui skor nilai UN saja, perlu ada kesepakatan baru.



Apakah sistem ini hanya cocok untuk sekolah yang mempunyai prasarana yang lengkap?

Tidak, Prasarana adalah unsur pendukung, bukan yang utama, asal komunitas sekolah sepakat menempatkan dirinya sebagai profesional yang mengelola sarana. Guru yang baik adalah pengelola dan pencipta sarana. Bukan pengguna sarana. Mereka di atas sarana, tidak dibawah sarana.



Walaupun begitu, sekolah tetap perlu secara bertahap menambah sarana belajar agar hasil belajar siswa lebih baik. Buku-buku yang memberikan inspirasi siswa dan guru sangat perlu utnuk diadakan. Buku paket menjadi bukan satu-satunya sumber belajar bukan satu-satunya sumber belajar dan mengajar.




Sistem kerja sama antar sekolah



Apa peran UCEC dalam memfasilitasi pengembangan program pendidikan entrepreneur?

UCEC Centre akan menjadi inisiator dalam implemetasi pendidikan entrepreneurship. Pengembangan kurikukum akan dilakukan di centre ini sambil memfasilitasi sekolah dalam tahap-tahap implementasinya. UCEC juga dapat membantu sekolah dalam men-setup sistem sekolah agar sejalan dengan filosofi pendidikan entrepreneur.



Untuk tahap pertama UCEC Centre akan memfasilitasi sekitar 10 sekolah yang mempunyai komitmen untuk menjadi sekolah yang menerapkan sistem pendidikan entreprenruship. Sekolah tersebut diharakan membuat jejaring dengan difasilitasi oleh UCCE. Merekalah yang akan membuat "cerita" tentang keberhasilan pendidikan entrepreneur yang pertama di Indonesia. Selanjutnya 10 sekolah akan menjadi anggota komunitas Ciputra Entrepreneur School.

Sistem jaringan antar sekolah seperti apa yang akan dikembangkan?



Dalam bentuk forum atau asosiasi dengan menggunakan media komunikasi internet. Semua model kurikulum dan penjelasan-penjelasan pendidikan entrepreneur akan dimasukkan ke sistem websites sehingga akan memudahkan guru dan kepala sekolah untuk mengakses. Ide dan pengalaman baru dari sekolah juga dapat disharekan melalui internet.



Secara periodik asosiasi akan menggelar acara-acara workshop, seminar atau training. Nara sumber diusahakan dari kalangan guru atau kepala sekolah yang telah menerapkan sistem pendidikan ini. Sehingga siapapun yang mempunyai inovasi perlu dihargai dan dipromosikan melalui acara lokakarya atau seminar.

UCEC menjadi think tank bagi komunitas, sedangkan asosiasi menjadi media penyebaran. Komunitas memberikan masukan-masukan untuk pengembangan ke UCEC, dan UCEC memberikan ide-ide pengembangan ke komunitas.

Apa syarat menjadi anggota?

Aturannya akan dibuat selonggar mungkin berdasarkan kesepakatan sekolah yang akan bergabung. Untuk tahap awal CE tidak akan menjadi menghambat bagi skeolah yang akan mencoba, apapun kondisi mereka. Yang penting mereka punya komitmen!

Saturday 27 February 2010

Manajemen konflik

Penyebab Konflik
Konflik di dalam organisasi dapat disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
A. Faktor Manusia
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
B. Faktor Organisasi
1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya. Ini merupakan potensi terjadinya konflik antar unit/departemen dalam suatu organisasi.
2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya. Perbedaan ini sering mengarah pada konflik minat antar unit tersebut. Misalnya, unit penjualan menginginkan harga yang relatif rendah dengan tujuan untuk lebih menarik konsumen, sementara unit produksi menginginkan harga yang tinggi dengan tujuan untuk memajukan perusahaan.
3. Interdependensi tugas.
Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Kelompok yang satu tidak dapat bekerja karena menunggu hasil kerja dari kelompok lainnya.
4. Perbedaan nilai dan persepsi.
Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”. Para manajer yang relatif muda memiliki presepsi bahwa mereka mendapat tugas-tugas yang cukup berat, rutin dan rumit, sedangkan para manajer senior men¬dapat tugas yang ringan dan sederhana.
5. Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
6. Masalah “status”. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/departemen mencoba memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain menganggap sebagai sesuatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisasi.
7. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen. Akibat-akibat Konflik
Konflik dapat berakibat negatif maupun positif tergantung pada cara mengelola konflik tersebut.
Akibat negatif
• Menghambat komunikasi.
• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
• Mengganggu kerjasama atau “team work”.
• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
• Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positif dari konflik:
• Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
• Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
• Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
• Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
• Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Cara atau Taktik Mengatasi Konflik
Mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana. Cepat-tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan pihak-pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat ringannya bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan (intervensi) pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.
Diatasi oleh pihak-pihak yang bersengketa:
Rujuk: Merupakan suatu usaha pendekatan dan hasrat untuk kerja-sama dan menjalani hubungan yang lebih baik, demi kepentingan bersama.
Persuasi: Usaha mengubah po-sisi pihak lain, dengan menunjukkan kerugian yang mungkin timbul, dengan bukti faktual serta dengan menunjukkan bahwa usul kita menguntungkan dan konsisten dengan norma dan standar keadilan yang berlaku.
Tawar-menawar: Suatu penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak, dengan saling mempertukarkan konsesi yang dapat diterima. Dalam cara ini dapat digunakan komunikasi tidak langsung, tanpa mengemukakan janji secara eksplisit.
Pemecahan masalah terpadu: Usaha menyelesaikan masalah dengan memadukan kebutuhan kedua pihak. Proses pertukaran informasi, fakta, perasaan, dan kebutuhan berlangsung secara terbuka dan jujur. Menimbulkan rasa saling percaya dengan merumuskan alternatif pemecahan secara bersama de¬ngan keuntungan yang berimbang bagi kedua pihak.
Penarikan diri: Suatu penyelesaian masalah, yaitu salah satu atau kedua pihak menarik diri dari hubungan. Cara ini efektif apabila dalam tugas kedua pihak tidak perlu berinteraksi dan tidak efektif apabila tugas saling bergantung satu sama lain.
Pemaksaan dan penekanan: Cara ini memaksa dan menekan pihak lain agar menyerah; akan lebih efektif bila salah satu pihak mempunyai wewenang formal atas pihak lain. Apabila tidak terdapat perbedaan wewenang, dapat dipergunakan ancaman atau bentuk-bentuk intimidasi lainnya. Cara ini sering kurang efektif karena salah satu pihak hams mengalah dan menyerah secara terpaksa.
Intervensi (campur tangan) pihak ketiga:
Apabila fihak yang bersengketa tidak bersedia berunding atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik.
Arbitrase (arbitration): Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua pihak dan berfungsi sebagai “hakim” yang mencari pemecahan mengikat. Cara ini mungkin tidak menguntungkan kedua pihak secara sama, tetapi dianggap lebih baik daripada terjadi muncul perilaku saling agresi atau tindakan destruktif.
Penengahan (mediation): Menggunakan mediator yang diundang untuk menengahi sengketa. Mediator dapat membantu mengumpulkan fakta, menjalin komunikasi yang terputus, menjernihkan dan memperjelas masalah serta mela-pangkan jalan untuk pemecahan masalah secara terpadu. Efektivitas penengahan tergantung juga pada bakat dan ciri perilaku mediator.
Konsultasi: Tujuannya untuk memperbaiki hubungan antar kedua pihak serta mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk menyelesaikan konflik. Konsultan tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan dan tidak berusaha untuk menengahi. la menggunakan berbagai teknik untuk meningkatkan persepsi dan kesadaran bahwa tingkah laku kedua pihak terganggu dan tidak berfungsi, sehingga menghambat proses penyelesaian masalah yang menjadi pokok sengketa.
Hal-hal yang Perlu Diperhati-kan Dalam Mengatasi Konflik:
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif.
2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi.
3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan.
4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul.
5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis.
6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja.
7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat.
8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar unit/departemen/ eselon.
http://id.shvoong.com/social-sciences/1961325-manajemen-konflik/

Bagaimana cara menemukan dan memanfaatkan potensi dalam diri kita

Sudah mengetahui bakat yang dimiliki? Mulailah Anda mengembangkannya. Namun jika
belum tahu apa bakat yang dimiliki, belum terlambat untuk mengetahuinya. Anda hanya
butuh empat kunci berikut untuk mengeluarkan potensi Anda yang sesungguhnya.
1. KEAHLIAN
Pernahkah Anda mempelajari sesuatu yang benar-benar baru dan ternyata Anda dapat
menguasainya dengan mudah? Atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dari rekan lain?
Bisa jadi, itulah bakat yang sedang memanggil, menunggu Anda meraihnya dan
mengembangkannya.
Jika Anda dengan mudah bisa menyelesaikan sebuah perhitungan saat orang lain
menyumpahi kalkulator. Berarti disitulah bakat Anda. Nah, pikirkanlah hal-hal yang
begitu mudah bagi Anda tetapi tidak bagi teman-teman. Kemudian, perhatikan bakat apa
yang tengah bekerja pada diri Anda.
2. KETERTARIKAN
Cara lain menemukan bakat adalah dengan memikirkan hal-hal yang begitu Anda
inginkan. Seringkali hal-hal yang menarik perhatian selalu berkaitan dengan
kemampuan alami atau bakat. lni merupakan suatu pola konsisten dalam hidup dan bukan
sekadar cara menghabiskan waktu alias hobi semata.
Nah, coba pikirkan apa yang paling Anda ingin lakukan seharian? Menonton film?
Melatih hewan? Menata barang? Memainkan alat musik? Atau membaca buku? Sesuatu itu
tidak harus yang menjadi ambisi Anda, meski ambisi merupakan petunjuk kuat adanya
bakat yang tengah bekerja.
3. KEPUASAN
Apa yang membuat Anda merasakan kebahagiaan dan kepuasan dalam bekerja? Pekerjaan
apa yang membuat Anda begitu hanyut dan merasa tak ingin berhenti saat
mengerjakannya? Bagi para atlet, perasaan hanyut sering terjadi ketika mereka
berolahraga. Sementara bagi para ahli komputer, perasaan hanyut terjadi ketika
mereka menghadapi piranti lunak.
Dalam keadaan hanyut, kita memang menjadi sangat terfokus pada kesempatan untuk
menggunakan bakat. Alhasil, pola gelombang otak kita saat itu begitu mirip dengan
pola gelombang otak ketika kita tertidur lelap. Nah, sekarang apa yang membuat Anda
terhanyut? Jika Anda belum juga menemukan, pikirkan suatu kegiatan yang membuat Anda
terlibat sepenuhnya. Mungkin bakat Anda ada di sana.
4. KEBIASAAN
Pernahkah Anda dipuji karena kemampuan atau sikap Anda? Misalnya, orang menilai Anda
sebagai karyawan yang sangat teratur atau ide pemasaran Anda hebat, atau Anda
pendengar yang baik, dan lain sebagainya. Lewat komentar orang-orang di sekitar,
Anda juga bisa mengetahui kemampuan alami Anda.
Ketrampilan alami memang bisa muncul dalam berbagai cara. Namun, kadang kita
menganggapnya biasa saja karena ketrampilan itu sudah sangat melekat sehingga hampir
tak disadari kehadirannya.
Lalu, bagaimana mengenali bakat itu? Coba cermati apa yang membuat orang tertarik
pada Anda, mengenali Anda atau terfokus pada Anda? Apakah Anda menjadi tempat
curahan hati teman-teman? Atau mereka selalu meminta pendapat Anda soal pakaian?
Nah, di sanalah bakat Anda tersimpan. Anda hanya perlu mencari kesempatan untuk
mengembangkannya.
Namun yang juga perlu diingat, bahwa belum tentu bakat yang sudah Anda pastikan
tersebut membawa keberhasilan. Karena keberhasilan sesungguhnya tetap mengacu kepada
kemauan untuk berusaha sekeras mungkin. Dengan kata lain, bahwa apapun bakat Anda,
tetap pelajari dan tekuni hal2 lainnya yang bisa menunjang dan meningkatkan
kemampuan Anda.
Bagaimana dengan Anda?
Bakat/Potensi apakah yang sebenarnya Anda miliki?
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1954774-bagaimana-cara-menemukan-dan-memanfaatkan/

Tips BAGAIMANA MENINGKATKAN HARGA DIRI ANAK.

Kepercayaan diri terkait dengan harga diri. Seorang anak yang memiliki harga diri yang tinggi akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi pula. Untuk itu, harga diri anak penting ditumbuhkan sejak dini agar kepercayaan dirinya juga tumbuh seiring dengan usianya menuju dewasa. Harga diri adalah 'rasa nilai diri' yang bersumber dari pikiran, perasaan, sensasi dan pengalaman hidup seseorang. Harga diri tumbuh dan berkembang mulai dari usia bayi hingga dewasa. Pada usia dua tahun, anak sudah memiliki rasa otonomi, kesadaran tentang dirinya sebagai orang berdiri sendiri. Dalam tahap awal ini pandangan pertama tentang dirinya terbentuk. Perkembangan selanjutnya banyak tergantung pada tahap awal tersebut.
Masa remaja merupakan periode paling penting dalam pertumbuhan harga diri anak. Pada masa ini, tumbuh 'rasa jati diri' yang kuat. Anak berproses menjadi dewasa, dari ketergantungan menjadi kemandirian dan percaya diri. Pandangannya terhadap dirinya terkait dengan pikiran, perasaan dan tindakan yang bersumber dari dirinya sendiri. Jika ia memandang dirinya secara positif, maka ia memilki harga diri yang tinggi.
Berikut Tips untuk Meningkatkan Harga Diri Anak.
Usahakan anak mengalami perasaan positif dalam empat kondisi mental berikut: (1) Rasa Terikat; anak merasa adanya kepuasan bathin dalam hubungannya dengan orang tua dan keluarganya sehingga menimbulkan rasa keterikatan. (2) Rasa Unik; anak merasa dirinya spesial. ia menghargai sifat tertentu yang membuatnya istimewa ketika ia menerima penghargaan atau pengakuan dari oarang lain. (3) Rasa berkuasa; perasaan yang bersumber dari memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk mempengaruhi lingkungannya. (4) Model; contoh perilaku individu, falsafah, dan tindakan yang menjadi model untuk mewujudkan nilai-nilai, cita-ita dn tolok ukur pribadi
Untuk membuat harga diri tinggi, keempat kondisi tersebut harus hadir secara terus menerus. Jika salah satu kondisi itu tidak cukup tersedia, akan berakibat gangguan terhadap harga diri.
1. Tips Meningkatkan Rasa Terikat: (a) berikan perhatian secara pribadi di saat anak membutuhkannya. (b) tunjukkan kasih sayang kepada anak dalam semua ucapan dan tindakan. (c) berikan pujian secara spesifik dengan jujur. (d) berikan pujian ketika ia bekerjasama dengan baik dengan teman-temannya. (e) hormati hubungan anak dengan teman-temannya. Terimalah teman-temannya berkunjung ke rumah. (f) ceritakan perasaan Anda kepada anak. (g) berbagilah dengan anak tentang minat, hobi, dan perihal kehidupan. (h) luangkan waktu khusus untuk berduaan dengan anak.
2. Tips Meningkatkan Rasa Unik: (a) perhatikan dan tegaskan bakat istimewa yang dimilikinya. (b) terima dan dorong anak mengungkapkan gagasannya. (c) beritahukan penerimaan Anda atas dirinya. (d) temukan segi positif dalam gagasannya dan berikan pujian. (e) terimalah percobaan anak dalam gagasan, pekerjaan atau falsafah. (f) hargai pandangan anak. (g) hormati privasi, kebebasan dan keunikan kamar pribadi anak. (h) biarkan anak memenuhi tugas dan tanggungjawabnya dengan caranya sendiri.
3. Tips Meningkatkan Rasa Berkuasa: (a) dorong anak supaya memiliki tanggungjawab pribadi. Dukung keputusannya dan mantapkan hatinya pada keputusan itu. (b) tunjukkan penghargaan ketika anak menunjukkan tanggungjawab atas gagasan dan perilakunya. (c) bantu anak memahami proses pengambilan keputusan, mempertimbangkan berbagai alternatif dan konsekuensinya. (d) evaluasi proses pengambilan keputusan dan bimbing dalam langkah-langkah pemecahan masalah tetapi biarkan ia mengusulkan alternatif dan hasilnya. (e) beri penghargaan atas keberhasilan anak, sekecil apapun keberhasilannya. (f) hargai tingkat kemampuan yang dimiliki anak pada saat ini. (g) dorong anak menentukan tujuan pribadinya dalam jangka pendek dan jangka panjang.
4. Tips Meningkatkan Model: (a) berikan contoh teladan perilaku yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Ingat, orang tua adalah 'model utama' bagi anak. (b) hubungkan anak dengan orang-orang berprestasi dengan kontak pribadi atau buku bacaan.(c) bantu anak memahami apa yang diyakininya. (d) bantu anak menetapkan tujuan yang realistis dalam hal perilaku dan pelajarannya. (e) hadapkan anak dengan konsekuensi perilakunya. (f) bantu memahami dengan jelas cara-cara mengerjakan tugasnya. (g) tonjolkan potensi yang dimilikiya ketimbang kekuarangannya. (h) berusahalah memahami kondisi khusus yang mempengaruhi anak, seperti kondisi lingkungan dan tekanan sosial
(http://id.shvoong.com/books/self-improvement/1962352-bagaimana-meningkatkan-harga-diri-anak/)

Ajaibnya Otak Tengah

Akhir-akhir ini marak isu tentang pelatihan aktivasi otak tengah anak di Jakarta dan di beberapa kota besar di Indonesia. Anak-anak yang otak tengahnya telah diaktifkan dapat menggambar dengan mata tertutup, menebak kartu remi, membaca koran, dan bahkan naik sepeda dengan mata tertutup.

Ini fenomena luar biasa karena sebelumnya kita tahu bahwa hanya para ahli yang telah berlatih bertahun-tahun yang dapat melakukannya. Sementara anak-anak ini mampu demikian hanya dalam waktu dua hari saja!

Beberapa pekan yang lalu, saya sendiri melihatnya di Kampus UI Depok (lokasi pelatihan GMC). Setelah dua hari pelatihan, anak-anak itu bisa berlari-lari di pinggir kolam renang di UI itu dengan mata ditutup. Waktu saya satanya, mereka bilang bahwa mereka tidak merasa gelap, melainkan terang saja dalam otaknya.

Ini dapat dimengerti karena menurut ilmu pengetahuan memang manusia dapat melihat dengan otak, bukan dengan mata. Mata hanyalah jendela dari otak. Rupanya otak tengah itu berperan penting juga dalam hubungannya dengan indera manusia.

Metode pengaktifan otak tengah ini pertama kali dibawa ke Indonesia oleh Master Franchise Genius Mind Consultancy Indonesia, Doni Satya. Ia mengatakan bahwa otak tengah merupakan jembatan anatara otak kanan dan otak kiri. Jika otak tengah aktif, maka akan memaksimalkan fungsi kedua otak, baik kanan maupun kiri.

Manusia saat ini diketahui hanya dapat memaksimalkan fungsi otaknya 1-5 % saja. Bahkan Albert Eistein, ilmuwan yang jenius itu kabarnya hanya menggunakan 10 % dari keseluruhan fungsi otaknya.

Maka ada 90% lagi misteri fungsi otak yang akan menarik untukdieksplor lebih lanjut.

Saja jadi ingat suatu hari pernah menonton tayangan Oprah Winfrey Show. Saay itu dihadirkan seorang wanita separo baya yang dapat mengingat kejadian setiap hari dalam hidupnya sejak ia berumur 5 tahun.

Jadi ketika ia ditanya, misalnya, apa yang kamu lakukan pada anggak 25 Novermber saat kamu berusia 8 tahun? Ia mengatakan, "Oh, saat itu paginya saya diajak berenang oleh ayah, lalu kami menghadiri acara ulang tahun temanku Catarina, lalu aku pulang dan terpeleset di tangga, lalu aku menangis... Bla bla bla."

Luar biasa sekali bahwa perempuan ini betul-betul dapat mengingat semua urutan kejadian selama bertahun-tahun dalam otaknya.

Rupanya memang ada bagian dalam fungsi otak manusia memungkinkan hal tersebut, hanya saja bagi sebagian besar manusia, bagian tersebut tidak berfungsi.

Bagaimana dengan potensi otak tengah? Konon ada banyak manfaatnya jika otak tengah diaktifkan. Misalnya bisa meningkatkan kemampuan memori, konsentrasi, kreativitas, menyeimbangkan hormon, menstabilkan emosi, dan membentuk karakter positif.

Namun, metode dari GMC yang dilakukan selama dua hari ini hanya berlaku untuk anak usia 5-15 tahun. Buat yang sudah melewati umur ini sepertinya hanya dapat merelakan kemampuan ini untuk anak-anak generasi penerus, supaya mereka bisa lebih jenius dan memaksimalkan potensi mereka.(wikimu.com)